jpnn.com, NUNUKAN - Salah satu keluarga dari tiga warga negara asing (WNA) yang ditangkap Polres Nunukan di Krayan, Kamis (20/4) lalu melontarkan kecaman.
Mereka menilai, penangkapan terhadap tiga WNA yang diduga memiliki sabu-sabu itu sudah melebihi batas.
BACA JUGA: 14 Hari Gelar Operasi, Polisi Panen Besar
“Diperlakukan tidak manusiawi. Kalau memang mau melepaskan tembakan kenapa harus dilakukan di punggung, tidak dilakukan di kaki saja,” ungkap salah satu keluarga korban yang meminta identitasnya tak ditulis saat mengunjungi kantor Radar Nunukan, Minggu (23/4).
Menurutnya, ketiga WNA tersebut pergi ke daerah perbatasan Malaysia-Indonesia untuk mengambil bambu di area tersebut.
BACA JUGA: Kakek Diciduk Polisi saat Tidur
Namun, ada sejumlah aparat yang mengamankan dua dari tiga WNA itu dan membawa ke area Krayan.
“Kalau belum ada bukti jangan langsung main hakim sendiri. Kalau benar mereka tidak memiliki barang bukti, bagaimana nanti nasib yang sudah diperlakukan tidak senonoh dan mengalami luka serius,” beber pria paruh baya tersebut.
BACA JUGA: Waduuh, Harga Ikan Kalahkan Ayam
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Narkoba (Satrekoba) Polres Nunukan AKP M. Hasan memastikan ketiga WNA tersebut memiliki sabu-sabu.
“Ada barang bukti, kok. Bukan lagi indikasi atau dugaan. Sudah benar kalau ada barang buktinya,” ujar Hasan.
Di sisi lain, Camat Krayan Helmi mengatakan, penangkapan merupakan komitmen mewujudkan Krayan yang bebas alkohol dan barang haram.
“Memang ada saya dengar informasinya itu. Setahu saya ketiganya sudah dibawa ke Nunukan. Perlu dipertegas demi visi misi kita Krayan zero alkohol, aparat pun akan menindak tegas sekecil apa pun tindak kriminalitas di Krayan,” kata Helmi. (raw/eza)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Astaga, Siswa SMP Mau Gelar Pesta Terlarang
Redaktur & Reporter : Ragil