30 Mahasiswa yang Terjebak di Gunung Amonggedo Kehabisan Logistik

Rabu, 18 Agustus 2021 – 02:25 WIB
Tim Basarnas Kendari melakukan apel sebelum mengevakuasi puluhan mahasiswa yang terjebak di Gunung Amonggedo, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara Selasa (17/8/2021). Foto: ANTARA/HO-Humas Basarnas Kendari

jpnn.com, KENDARI - Sebanyak 30 mahasiswa pencinta alam dilaporkan terjebak di Gunung Amonggedo, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) saat hendak turun selepas pengibaran Bendera Merah Putih dalam rangka memperingati HUT ke-76 Kemerdekaan RI.

Menurut Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi, pihaknya mendapat laporan kejadian itu pada Selasa (17/8) sekitar pukul 20.00 WITA, dari seorang staf BPBD setempat bernama Abel.

BACA JUGA: Rektor IAIN Madura Memaafkan Mahasiswa Perusak Fasilitas Kampus, tetapi…

"Bapak Abel staf BPBD Konawe melaporkan telah terjadi kondisi membahayakan manusia (KMM), yakni, mahasiswa pencinta alam terjebak di Gunung Amonggedo setelah melaksanakan pengibaran bendera di gunung tersebut," kata Aris di Kendari.

Untuk mengevakuasi sekitar 30 mahasiswa pencinta alam yang dikabarkan terjebak hujan dan kehabisan logistik itu, Basarnas telah memberangkat tim penyelamat dari Kantor Pencarian dan Pertolongan(KPP) Kendari pada pukul 20.15 WITA.

BACA JUGA: Pilpres 2024 Diundur pada 2027? Begini Jawaban KPU

"Jarak tempuh sekitar 56 kilometer, cuaca hujan," ucapnya.

Dia juga menjelaskan bahwa puluhan mahasiswa pencinta alam itu berangkat menuju Gunung Amonggedo pada 16 Agustus 2021 pukul 15.00 WITA.

BACA JUGA: Sekjen PDIP: Paracetamol Saja Kita Masih Impor, Padahal Mampu Berdikari

Namun, setelah melaksanakan pengibaran dan penurunan bendera pada Selasa petang, mereka tidak dapat kembali turun akibat curah hujan tinggi yang membuat aliran sungai meluap disertai arus yang deras.

"Perjalanan menuju lokasi para mahasiswa pencinta alam harus melewati tiga sungai," ujar Aris.

Oleh karena itu, Tim SAR dari KPP Kendari bersama BPBD Konawe, Babinsa Amonggedo dan masyarakat setempat akan berupaya semaksimal mungkin mengevakuasi puluhan mahasiswa tersebut. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler