jpnn.com, TUBAN - Bencana kekeringan akibat kemarau panjang melanda tujuh wilayah kecamatan di Tuban, Jawa Timur.
Yakni di wilayah Semanding , Grabagan, Kerek, Senori, Bangilan, Parengan, dan Jati Rogo.
BACA JUGA: Kekeringan, Warga Mulai Krisis Air
Sekitar 30 ribu jiwa di 26 desa tersebut, kini mengalami krisis air bersih.
Guna membantu kesulitan warga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, mengerahkan sejumlah truk tangki untuk mendroping air bersih ke berbagai wilayah tersebut.
BACA JUGA: Dua Kecamatan di Magetan Dilanda Krisis Air Bersih
Salah satunya di Desa Sembungrejo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Warga langsung berbondong-bondong menyerbu truk tangki bantuan air bersih tersebut.
Mereka datang dengan membawa timba, jerigen maupun ember kosong, demi mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
BACA JUGA: Kekeringan, Panen Padi 200 Hektar Rusak Berat
Droping air bersih ini, rutin dilakukan BPBD Tuban karena, sejak beberapa bulan ini mengalami krisis air bersih akibat kemarau.
Penyaluran air bersih ini, dilakukan sepekan terakhir Salah satu warga, Rubiyah, mengaku senang mendapat bantuan air ini.
Pasalnya, sejak sepekan terakhir, sumur-sumur warga di desa setempat mulai mengering dan warga mengalami krisis air bersih.
"Kalau pun ada kondisi airnya keruh, sehingga tidak layak konsumsi. Akibatnya warga terpaksa harus membeli air bersih dari luar desa," jelas Rubiyah, warga setempat.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Tuban, Gaguk Hariyanto, menjelaskan, data dari BPBD Tuban, kekeringan di Tuban berdampak pada lebih dari 30 ribu jiwa yang ada 26 desa di 7 kecamatan.
"Untuk mengatasi persoalan tersebut, BPBD menerjunkan 3 armada, untuk mengirim air bersih sesuai jadwal pengiriman, yang sudah di tentukan," jelas Gaguk Hariyanto.
Bencana kekeringan di Kabupaten Tuban ini, diperkirakan masih akan meluas mengingat puncak musim kemarau akan terjadi pada September. (yos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga di 10 Desa Menderita Kekeringan
Redaktur & Reporter : Natalia