BACA JUGA: Kutim Terbuka untuk Transmigran
Ada dugaan, mereka pergi setelah memberikan uang ke petugas Dinsos.Terkuaknya kasus itu berdasarkan pengakuan salah satu TKI yang masih tinggal di Shelter
Pantauan Batam Pos di Shelter, Selasa (2/8), hanya tiga orang TKI yang masih tidur-tiduran di dalam kamar yang telah disediakan oleh Dinas Sosial tersebut
BACA JUGA: BRI Terbakar, Rugi Ratusan Juta
"Ada yang minta duit kalau mau keluarKasi Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran Dinsos Batam Miftahul Azhar membantah pihaknya mengeluarkan para TKI itu setelah mendapatkan uang
BACA JUGA: Disediakan Dana Rp 30 Juta, Korban Merapi Enggan Direlokasi
Dia mengatakan sama sekali tidak meminta uang dari para calon TKI tersebutPihaknya malah secepatnya akan memulangkan para calon TKI tersebut ke kampung halaman masing-masing."Kita tidak ada meminta uang sama sekali dan kita juga tidak ada menerima uang, kalau pulang itu karena mereka ada yang jemputDan kalau ada yang jemput kita hanya buat berita acara serah terima dan meminta KTP," katanya saat ditemui di Kantor Dinsos Batam.
Ke-30 TKI itu, kata Azhar, dijemput keluarganya"Bukan saya keluarkan karena mereka ngasih uangMungkin mereka tahunya saya yang mengurus para TKI bermasalah, jadi ada yang mikir saya dikasih uang tersebut, padahal demi Tuhan saya tak ada menerima uang tersebut," tuturnya lagi.
Azhar mengatakan, kalau ada keluarga TKI yang jemput diperbolehkan"Kita tak bisa melarang karena mereka satu kampungDan kita akan mendapat telepon kalau mereka sudah sampai di kampungnya," jelasnya.
Sementara itu, staf Direktorat Pengamanan BPN2TKI, I Putu Edy Suwarsana merasa kecewa saat akan melakukan pengecekan TKI yang dititipkan di Shelter Dinsos"Padahal maksud saya ke sini mau mendata lagi TKI, kalau tahu seperti ini mending tak titip di siniIni bisa dilihat siapa yang melegalkan TKI, padahal kita sudah capek-capek mengevaluasi TKI tersebut," ujarnya saat ditemui di Shelter Dinsos.(cr12/gas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Warga Papua Barat Tuntut Referendum
Redaktur : Tim Redaksi