370 Mahasiswa Pascasarjana Unhas Terancam Drop Out

Sabtu, 05 Juli 2014 – 07:46 WIB

jpnn.com - MAKASSAR -  Sebanyak 370 mahasiswa Program Pascasarjana (PPs) Universitas Hasanuddin (Unhas) terancam Drop Out (DO). Jika ingin "selamat", mereka harus menyelesaikan studinya paling lambat Agustus mendatang.

Dari 370 mahasiswa, sebanyak 208 orang berasal dari program S-2. Sisanya, 162 orang dari program S-3. Jumlah ini relatif berkurang dibandingkan sebelumnya. Unhas pada April 2014 lalu men-DO lebih dari 400 mahasiswa PPs.

BACA JUGA: Nilai Bahasa Jawa di Ijazah SMK Wajib Diisi

Direktur PPs Unhas, Prof Mursallim, mengatakan bahwa mekanisme DO atau pemberhentian studi di lingkup Unhas bisa diketahui dari sistem registrasi online mahasiswa.

"Batas masa studi program master S2 itu delapan semester. Sedangkan program doktor (S3) 10 semester. Apabila telah melewati batas waktu yang telah ditentukan, secara otomatis akan keluar dengan sendirinya. Kita anggap dia mengundurkan diri," jelasnya kepada FAJAR (JPNN Grup), Jumat (4/7).

BACA JUGA: Pelopor Kampus Bebas Narkoba

Namun, lanjut dia, pihaknya masih memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang sudah dalam tahap penyelesaian ujian tesis atau disertasi.

"Paling lama satu semester. Tetapi biasanya hanya satu atau dua bulan saja, karena tinggal ujian," tutur Mursallim.

BACA JUGA: Pemerintah Baru Bakal Pertahankan Kurikulum 2013

Kepala sub bagian Tata Usaha PPs Unhas, Jumiaty, mengatakan bahwa DO mahasiswa juga harus melewati proses pertimbangan yang cukup panjang. Melalui rapat.

"Total mahasiswa yang di DO itu beragam masalahnya. Ada yang tidak melakukan pendaftaran kembali atau tidak lagi membayar SPP. Kemudian tidak lolos evaluasi akademik semester satu dan evaluasi dua semester pertama dengan rata-rata nilai untuk S-2 yakni 2,75 dan 3,0. Khusus S-3: 3,00 dan 3,25, serta telah habis masa studi," jelasnya.

Sedangkan di UNM, 387 mahasiswa S-1 yang terancam DO. Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan UNM, Ismail Muhtar, mengatakan bahwa  mereka berasal dari sembilan fakultas. Jumlah tersebut jauh berkurang dari jumlah mahasiswa yang terkena sanksi drop out tahun lalu. "Tahun lalu jumlahnya 653 orang," beber Ismail.

Menurut Ismail, 50 persen dari mereka masih bisa menyelesaikan pendidikannya sebelum Agustus jika bulan ini bekerja keras. Pasalnya sebagian besar hanya perlu melakukan ujian akhir. "Kebanyakan dari mereka sudah kerja, jadi lupa urus kuliahnya," terang Ismail.

Dari 387 jumlah mahasiswa yang terancam DO akademik tersebut, paling banyak mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan. "Jumlahnya 115 orang," kata Ismail.(m2-m9/ian)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Azwar Abubakar Terima Penghargaan dari ITB


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler