4 Dampak Berbahaya Melakukan Diet Ketat untuk Tubuh

Senin, 13 September 2021 – 05:12 WIB
Diet. Foto: Harvard Health

jpnn.com, JAKARTA - SALAH satu umum hal yang paling banyak orang untuk menurunkan berat badan adalah dengan melakukan diet ketat.

Diet ketat yang dilakukan biasanya dengan mengurangi asupan karbohidrat yang dikenal mampu menaikkan berat badan.

BACA JUGA: 3 Alasan Berat Badan Tidak Turun Meski Anda Melakukan Diet Ketat

Namun, diet dengan mengurangi asupan karbohidrat ini jika dilakukan terlalu ketat bisa mengancam kesehatan.

Kondisi ini akan menjadi berbahaya karena tubuh akan menghasilkan senyawa keton berlebihan.

BACA JUGA: Sudah Diet Ketat tapi Selalu Gagal? Mungkin ini Penyebabnya

Jika dibiarkan maka bisa saja menyerang sistem imum.

Para ahli mengatakan ada beberapa tanda yang harus diketahui saat kamu terkena ketosis.

BACA JUGA: Ini Cara Diet Sehat demi Membentuk Tubuh Ideal

Berikut ini penjelasannya, seperti dilansir laman Genpi.co.

1. Bau Nafas

" Salah satu tanda utama ketosis adalah bau nafas. Ketika berada dalam keadaan ini, tubuh akan memecah lemak dan protein untuk energi, menciptakan produk sampingan yang harus dihilangkan," kata Scott Keatley, R.D., dari Keatley Medical Nutrition Therapy.

Ada beberapa cara melakukan ini, melalui kotoran, kencing, keringat dan nafas.

Produk sampingan dari pemecahan lemak dan protein menjadi energi adalah keton yang disebut aseton (bahan yang sama dengan penghapus cat kuku).

" Sedikit aseton pada nafas memiliki bau astringen yang sangat tidak menyenangkan," kata Keatley.

Ini adalah tanda umum kamu berada dalam ketosis dan membakar protein atau lemak sebagai sumber energi.

2. Kelelahan

" Ketika pertama kali merasakan ketosis, tubuh menjadi kelelahan akibat tidak memiliki jumlah normal karbohidrat untuk dibakar sebagai energi," kata Peter LePort, MD, seorang ahli bedah bariatrik dan direktur medis di Orange Coast Medical Centre di Fountain Valley, California.

Akibatnya, kamu merasa benar-benar kelelahan.

3. Kekurangan energi

" Akhirnya, tubuh akan membakar lemak dan protein untuk energi, sehingga kamu mulai merasa energi berkurang," kata LePort.

Namun, itu mungkin efek plasebo, mengingat pada dasarnya hal itu hanya perbaikan dari perasaan super lelah sepanjang waktu, dan berdampak pada energi yang melemah.

4. Nafsu makan menurun

Beberapa tanda seperti bakteri di usus berubah karena proses diet baru.

" Bisa juga karena keton memengaruhi hipotalamus di otak dan menyebabkan pelepasan hormon yang berbeda, membuat kamu kurang lapar dalam prosesnya," jelas LePort.

Apa pun itu, tidak jarang orang akan mengalami nafsu makan berkurang ketika memasuki ketosis.(genpi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler