4 Jenis Kacang Sahabat Terbaik Penderita Diabetes, Gula Darah Aman Terkendali

Senin, 21 November 2022 – 02:17 WIB
Kacang Almond. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - GAYA hidup yang serba cepat, stres berlebihan dan mengonsumsi berbagai makanan tidak sehat bisa membuat seseorang mudah terserang penyakit.

Salah satu penyakit yang kini banyak menyerang orang ialah diabetes.

BACA JUGA: Gula Darah Aman Terkendali Berkat 5 Herbal Alami Ini, Penderita Diabetes Lega

Diabetes merupakan penyakit yang menyebabkan gula darah meningkat drastis akibat tubuh tidak bisa memproses insulin.

Bagi penderita diabetes, melakukan perubahan gaya hidup wajib mereka lakukan.

BACA JUGA: 5 Buah Sehat yang Sebaiknya Dihindari Penderita Diabetes, Bikin Gula Darah Naik Drastis

Yang paling utama tentu saja menghindari makanan, minuman dan buah kaya gula.

Namun, ada beberapa jenis kacang yang aman dikonsumsi penderita diabetes.

BACA JUGA: 8 Manfaat Selai Kacang, Nomor 3 Bikin Kaget

Berikut penjelasannya, seperti dikutip laman Everydayhealth.com.

1. Kenari

Menurut sebuah studi kecil terkontrol secara acak yang diterbitkan pada Juli 2017 di jurnal Diabetes, Obesity, & Metabolism, kacang kenari bisa membantu meningkatkan perasaan kenyang, mencegah mengidam makanan yang tidak sehat dan berpotensi membantu penurunan berat badan.

Studi lain sebelumnya terhadap wanita menarik hubungan antara makan kenari dan risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah.

Serat, protein, dan lemak baik membantu mengelola rasa lapar dan gula darah.

Kenari juga merupakan sumber yang kaya asam alfa-lipoat (ALA) dan bisa membantu mengurangi peradangan, menjadikan kenari sebagai kacang favorit yang direkomendasikan.

Peradangan terkait dengan diabetes, serta kondisi lain, seperti penyakit Alzheimer dan penyakit jantung.

2. Almond

Almond membantu mengontrol kadar glukosa dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular bagi penderita diabetes tipe 2, menurut sebuah penelitian kecil sebelumnya.

Serat membantu Anda tetap kenyang, menjaga gula darah lebih stabil, dan baik untuk pencernaan kamu.

Satu lagi alasan almond adalah superstar bagi penderita diabetes.

Penyajian 1 ons (sekitar 3 sdm) menawarkan 80 miligram magnesium, menjadikannya sumber yang baik, seperti yang dicatat oleh National Institutes of Health (NIH).

Itu membantu, karena banyak penderita diabetes kekurangan mineral ini.

Meningkatkan asupan magnesium Anda bisa membantu meningkatkan kesehatan tulang, tekanan darah normal, kontrol glukosa darah, dan fungsi otot dan saraf yang baik, menurut NIH.

3. Pistachio

Trio serat, protein, dan lemak baik pistachio membantu membuat Anda kenyang lebih lama, menjadikannya taruhan yang lebih cerdas daripada camilan kaya karbohidrat.

Satu studi crossover terkontrol acak kecil di masa lalu menemukan peningkatan gula darah pada penderita diabetes yang makan pistachio sebagai camilan, sementara Klinik Cleveland mencatat bahwa kandungan lemak tak jenuh tunggal pistachio membantu menurunkan kolesterol LDL.

4. Kacang tanah

Kacang tanah adalah camilan yang sangat mengenyangkan dan ramah diabetes, berkat kandungan serat dan proteinnya yang tinggi.

Kacang tanah tidak hanya memiliki beban glikemik rendah (ukuran seberapa cepat makanan cenderung meningkatkan gula darah), tetapi juga bisa membantu mengatur gula darah, menurut satu studi percontohan kecil yang diterbitkan dalam edisi Mei-Juni 2019 Journal of Kolese Nutrisi Amerika.

Studi ini menemukan bahwa menambahkan dua sendok makan selai kacang ke dalam makanan membantu mencegah lonjakan gula darah setelah makan (meskipun perlu dicatat bahwa penelitian ini hanya melibatkan 16 peserta dan tidak menggunakan kelompok kontrol).

Kacang tanah juga bisa menjadi anugerah bagi kesehatan jantung, karena satu penyelidikan November 2017 yang diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiovascular Disease menemukan bahwa konsumsi kacang (termasuk kacang tanah) dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena penyakit jantung.

Asosiasi diabetes Inggris Diabetes.co.uk menunjukkan bahwa konsumsi kacang tanah bisa secara efektif mengurangi kolesterol LDL.(fny/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany Elisa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler