jpnn.com - Peran olahraga dalam menjaga tubuh sehat dan bugar sangat besar. Tak perlu bayar mahal di gym, lari atau joging juga menyehatkan.
Namun dengan tingkat polusi udara Jakarta yang tinggi, amankah berolahraga di luar ruangan? Tenang, ada kiatnya.
BACA JUGA: PBB Nilai Polusi di Indonesia Tanda Pembangunan Berjalan
Sejak 25 Juni 2019, AirVisual menunjukkan air quality index (AQI) Jakarta berada diangka 168, masuk ke dalam kategori tidak sehat. Sebelum pukul 10.00 WIB di tanggal yang sama, AQI Jakarta bahkan sempat berada di angka 216.
Bahkan pada Jumat lalu (26/7), Jakarta menduduki peringkat pertama sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Kalau sudah begini, warga Jakarta pun ketar-ketir akan dampaknya pada kesehatan paru-paru. Mau berolahraga di luar ruangan pun harus berpikir ulang puluhan kali.
BACA JUGA: Waspadai Bahaya Kabut Asap Bagi Kesehatan
Polusi udara di luar ruangan bisa dari berbagai sumber, meliputi:
- Lalu lintas kendaraan bermotor
- Serbuk sari dari bunga, pohon, dan semak
- Debu yang diterbangkan angin
- Pembakaran kayu atau sampah
- Konstruksi bangunan
- Industri agrikultur
- Pembangkit listrik
Meskipun aktivitas aerobik adalah salah satu kunci penting hidup sehat, tetapi polusi udara dan olahraga malah bisa jadi kombinasi tidak sehat.
BACA JUGA: Kualitas Udara di Jakarta Buruk, Bagaimana Kondisi di Bekasi?
Apalagi jika Anda punya asma, diabetes, atau kondisi paru-paru atau jantung. Anak-anak, lansia, dan orang-orang yang bekerja atau berolahraga di luar ruangan lebih rentan terhadap efek buruk dari polusi udara.
Dilansir dari Telegraph, menurut tim peneliti dari Imperial College London, Inggris, polusi udara di perkotaan menjadi penghalang efek positif olahraga terhadap paru-paru dan jantung yang didapat dari olahraga. Ya, dengan kata lain olahraga yang dilakukan sia-sia. Bahkan, ada efek sampingnya.
Dilansir Mayo Clinic, beberapa gangguan kesehatan yang dihubungkan dengan polusi udara meliputi: sakit kepala, iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, rusaknya saluran udara paru-paru, peningkatan risiko perkembangan asma, asma atau kondisi paru-paru lainnya memburuk, peningkatan risiko serangan jantung dan stroke, serta meningkatnya risiko kematian akibat kanker paru dan penyakit kardiovaskular.
Tips aman berolahraga di lingkungan berpolusi
Supaya olahraga yang Anda lakukan di luar ruangan tetap bermanfaat, dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter punya tips jitu.
1. Gunakan masker khusus olahraga
Dokter Sepriani mengatakan bahwa kebutuhan oksigen saat olahraga biasanya akan meningkat. Sehingga, jika Anda joging di area yang berpolusi, Anda justru akan lebih menyerap polutan berbahaya. Oleh karena itu, Anda perlu menggunakan masker khusus olahraga (training mask) jika berencana untuk joging atau olahraga outdoor apa pun.
Bagaimana dengan masker sekali pakai biasa? Ada kemungkinan pernapasan jadi sesak dan Anda justru tak bisa beraktivitas dengan maksimal. Ketika tubuh kekurangan oksigen, bukannya segar, tubuh akan melemas dan mengurangi tingkat kesadarannya (rentan pingsan).
Beda halnya bila yang Anda pakai adalah training mask. Masker tersebut bisa membantu Anda bernapas lebih baik tanpa membiarkan banyak polutan masuk ke hidung dan mulut. Jika aktivitas fisik yang dilakukan hanya berjalan kaki, Anda bisa menggunakan masker jenis N95.
2. Pilih waktu yang tepat
“Lebih baik, Anda berolahraga saat pagi buta atau malam hari sekalian. Pada dua waktu itu, biasanya tingkat polusi cenderung lebih rendah, sehingga, Anda tak perlu khawatir sesak napas atau terpapar polusi udara berlebih,” saran dr. Sepriani.
3. Jangan sembarang pilih lokasi
Pilihlah lokasi di sekitar taman kota yang cukup besar, sehingga Anda bisa mendapatkan pasokan oksigen ekstra dari pepohonan yang ada di sana. Kalau takut berolahraga sendirian, ajak teman untuk berolahraga bersama atau bawa anjing peliharaan Anda untuk menemani sekaligus membawanya jalan-jalan.
4. Variasikan dengan olahraga indoor
Jika memang kualitas udara sedang buruk-buruknya seperti di Jakarta beberapa waktu belakang, pertimbangkan untuk ikut kelas fitness di dalam ruangan. Misalnya di gym atau kelas olahraga spesifik lainnya seperti yoga atau pilates.
Bagi warga Ibu Kota, hanya karena tingkat polusi udara Jakarta tinggi jangan sampai menghentikan aktivitas Anda untuk rutin berolahraga. Minimalkan efek buruk polusi dengan melakukan kiat di atas, agar olahraga tetap aman dan memberi manfaat untuk tubuh.
Konsultasikan dengan dokter jika Anda punya asma, diabetes, atau kondisi lainnya sebelum berolahraga di lingkungan berpolusi. Tetap pantau kualitas udara. Kalau tingkat polusinya kelewat tinggi, lebih baik berolahraga di dalam ruangan.(RN/ RVS/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Udara Jakarta Buruk, Ayushita Rajin Minum Rempah
Redaktur & Reporter : Yessy