4 Manfaat Rutin Jalan Kaki untuk Penderita Diabetes, Silakan Dicoba

Senin, 15 Agustus 2022 – 06:27 WIB
Ilustrasi olahraga. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - SAAT ini, diabetes merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita orang.

Banyak hal yang harus dilakukan penderita diabetes agar gula darah mereka selalu stabil.

BACA JUGA: 6 Suplemen yang Ternyata Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes

Mulai dari menghindari makanan dan minuman manis, hingga rutin minum obat.

Namun, tahukah Anda, penderita diabetes sebaiknya wajib melakukan olahraga jalan kaki.

BACA JUGA: 7 Manfaat Rutin Jalan Kaki di Pagi Hari, Yuk Dicoba

Sebuah peneltiian yang melibatkan partisipan dengan diabetes tipe 1 meminta para partisipan tersebut jalan kaki selama 30 menit setelah makan.

Sementara sebagian partisipan makan jenis makanan yang sama, tetapi tidak aktif.

BACA JUGA: Turunkan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes dengan 5 Teh Herbal Ini

Hasilnya, partisipan yang jalan kaki setelah makan mengalami peningkatan kadar glukosa sekitar 4,5 mmol/l.

Namun partisipan yang tidak aktif mengalami peningkatan kadar glukosa sekitar 7 mmol/l setelah makan.

Puncak peningkatan kadar glukosa terjadi antara 1-1,5 jam setelah makan.

Berikut ini penjelasannya, seperti dilansir laman Genpi.co.

1. Mengendalikan berat badan

Jalan kaki untuk penderita diabetes bisa membantu membakar kalori jika dilakukan secara teratur.

Berat badan terkontrol pada akhirnya bisa mengurangi risiko masalah kesehatan pada penderita diabetes.

2. Peningkatan kontrol glukosa

Menurut Verywell Health, olahraga, termasuk jalan kaki, membantu otot menyerap gula darah sehingga mencegahnya menumpuk di aliran darah.

Efek ini bisa bertahan selama beberapa jam atau bahkan berhari-hari, meskipun tidak permanen.

Itulah mengapa, penting melakukan jalan kaki teratur untuk kontrol glukosa darah yang berkelanjutan.

Olahraga, termasuk jalan kaki, bisa menurunkan nilai HbA1c sebesar 0,7 poin persentase pada penderita diabetes dari kelompok etnis berbeda, mengonsumsi obat berbeda, dan menjalani pola makan berbeda.

Perbaikan ini terjadi meskipun penderita diabetes tidak kehilangan berat badannya.

Adapun HbA1c, adalah hemoglobin yang berikatan dengan glukosa atau hemo.

Tes HbA1C untuk diagnosis diabetes dilakukan untuk mengetahui jumlah glukosa dalam darah secara rata-rata tiga bulan.

Semua bentuk olahraga, baik aerobik seperti jalan kaki, latihan ketahanan, atau melakukan keduanya, sama-sama baik untuk menurunkan nilai HbA1C pada penderita diabetes.

3. Menurunkan risiko penyakit jantung

Penderita diabetes yang jalan kaki setidaknya dua jam dalam seminggu memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung daripada penderita diabetes yang tidak bergerak aktif.

Sementara penderita diabetes yang berolahraga tiga hingga empat jam per minggu bisa menurunkan risikonya lebih signifikan lagi.

Wanita penderita diabetes yang menghabiskan sekitar empat jam per minggu untuk jalan kaki, atau olahraga berat bisa menurunkan risiko penyakit jantung 40 persen daripada mereka yang tidak melakukannya.

Manfaat tersebut bertahan bahkan setelah para peneliti menyesuaikan dengan faktor lain, termasuk Indeks Massa Tubuh (BMI), kebiasaan merokok, dan faktor risiko penyakit jantung lainnya.

4. Menurunkan resistensi insulin

Latihan kekuatan dan aerobik membantu menurunkan resistensi insulin pada orang dewasa yang tidak banyak bergerak dan memiliki obesitas di bagian perut.

Mengombinasikan latihan kekuatan dan aerobik bisa memberikan manfaat lebih bagi penderita diabetes daripada hanya melakukan satu jenis olahraga saja.(genpi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany Elisa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler