4 Poin Penting Keterangan Dokter Terawan, Pakar Cuci Otak

Kamis, 05 April 2018 – 07:04 WIB
Krishna Murti saat menjadi pasien dokter Terawan Agus Putranto. Foto: Instagram Krishna Murti

jpnn.com, JAKARTA - Dokter Terawan Agus Putranto SpRad, pakar cuci otak yang dipecat oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK), mengaku belum menerima surat pemberhentian sementara dirinya dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Dokter Terawan akhirnya kemarin (4/4) angkat bicara, di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Setidaknya ada empat poin penting keterangannya.

BACA JUGA: KASAD: Di Mana Letak Kesalahan Dokter Terawan?

Pertama, dia belum menerima surat pemecatan. "Saya belum menerima suratnya," katanya kepada awak media. Dengan alasan tersebut Terawan tetap melakukan praktik dan menjadi kepala RSPAD Gatot Subroto.

Kedua, Dokter Terawan menjelaskan, pengobatan yang dia lakukan sudah diuji secara ilmia. Yakni ketika hasil penelitian tersebut diujikan dalam sidang desertasi di Universitas Hasanudin.

BACA JUGA: Usul Fahri Hamzah untuk Solusi Persoalan dr Terawan

"Penelitian tersebut sudah menjadi pohon penelitian yang melahirkan 12 jurnal dan enam orang doktor. Desertasi yanh dilakukan oleh universitas yang terpandang itu harus diakui," ungkap spesialis radiologi intervensi tersebut.

Pengobatan yang dilakukan Terawan adalah Digital Substraction Angiography (DSA). Cara tersebut dianggap dapat memperlancar pembuluh darah otak yang tersumbat oleh plak. Sumbatan inilah yang menyebabkan stroke.

BACA JUGA: Kasus Dokter Terawan Harus Disikapi Secara Arif

Ketiga, soal risiko pengobatannya, dokter Terawan mengatakan jika semua tindakan ada risiko. "Karena semua itu ada risikonya maka dilaksakan dengan cermat. Dengan persiapan yang baik. Tentu dengan disertai doa," ucapnya.

Pengobatan yang dilakukan dokter jebolan UGM, Jogjakarta, tersebut didatangi oleh banyak pejabat. Mulai dari Krisna Mukti hingga Aburizal bakrie.

Keempat, Dokter Terawan membantah tuduhan dirinya beriklan. "Saya malah tidak tahu iklan yang mana. Coba ditunjukkan. Membahayakan kalau menuduh sesuatu tanpa bukti," ucap Terawan. (lyn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibas: Dokter Terawan tak Doyan Duit, Tangani 40 Ribu Pasien


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler