4 Prioritas Kemenristek di 2021 untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Jumat, 27 November 2020 – 20:18 WIB
Menristek BRIN Bambang Brodjonegoro. Foto humas Kemenristek/BRIN

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan pembangunan ekosistem riset dan inovasi merupakan fokus program kementeriannya di 2021.

Hal itu sebagai upaya pemerintah mengubah paradigma dari ekonomi yang berbasis sumber daya alam (SDA), menjadi ekonomi berbasis inovasi untuk mencapai visi Indonesia menjadi negara maju pada 2045.

BACA JUGA: Kemenristek Gelontorkan Rp 40 Miliar untuk Penerima Anugerah Hak Kekayaan Intelektual, Ini Daftarnya

"Kemenristek/BRIN telah merumuskan langkah-langkah yang harus ditetapkan selama setahun ke depan. Kami juga telah merumuskan kerangka program pembangunan iptek untuk peningkatan kapasitas iptek dan penciptaan inovasi," kata Bambang saat memberikan sambutan pada pembukaan Rakernas Kemenristek/BRIN 2020 di Jakarta Jumat (27/11).

Menteri Bambang menyampaikan empat topik utama yang dibahas untuk memperkuat ekosistem riset dan inovasi nasional. Pertama, penciptaan ekosistem inovasi yang mendorong komersialisasi hasil riset melalui penguatan kerja sama triple helix.

BACA JUGA: Ratusan Warga di Mataram Mendadak Mengaku Keluarga Mampu Gara-Gara Kejadian Ini

Kedua, peningkatan kualitas belanja litbang melalui koordinasi BRIN) untuk menghasilkan invensi dan inovasi, penguatan pendataan dan fasilitasi pendanaan alternatif dari luar pemerintah, serta pemberian insentif fiskal untuk litbangjirap.

Ketiga, pengembangan research power-house yang mencakup peningkatan kuantitas dan kapabilitas SDM iptek, pengembangan dan penguatan infrastruktur litbang strategis, penguatan pusat unggulan Iptek, pengelolaan data kekayaan hayati dan kekayaan intelektual, serta pengembangan jaringan kerja sama riset dalam dan luar negeri.

BACA JUGA: KPC PEN Terbukti Moncer, Pertumbuhan Ekonomi RI Terbaik Kedua Setelah China

Keempat, peningkatan kontribusi Iptek sebagai penghela pembangunan ekonomi yang berkelanjutan yakni untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,4-6 persen pada 2024.

Dia menjelaskan, untuk menyelaraskan riset inovasi dengan kebutuhan pembangunan, Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) Tahun 2017-2045 menjadi semakin penting.

Sebab, kata Bambang, pembangunan nasional membutuhkan perencanaan sektoral untuk mengintegrasikan langkah-langkah yang terpadu dan terintegrasi, khususnya antar kementerian dan lembaga, untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaannya.

Dia menambahkan bahwa RIRN difokuskan pada aspek riset dari keseluruhan proses riset di hulu sampai dengan hilir, untuk mencapai visi Indonesia 2045 berdaya saing dan berdaulat berbasis riset.(esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler