jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengutuk keras pembunuhan empat warga di Desa Kalemago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Aksi biadab itu diduh dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.
BACA JUGA: Polisi Meyakini MIT Ali Kalora Bunuh Papa Dewi dan Nenek Ubad
Menurut senator asal Jawa Timur itu, kekerasan yang terjadi sudah tidak bisa lagi ditoleransi.
"Peristiwa yang terjadi di Poso sungguh biadab. Ini bukan hanya pembunuhan, tetapi sudah pembantaian. Aparat keamanan harus bertindak tegas," kata LaNyalla, Rabu (12/5).
BACA JUGA: Matindas Minta TNI dan Polri Tumpas Habis Teroris MIT Pimpinan Ali Kalora
Dia mengatakan, masyarakat harus diberikan jaminan keamanan dalam menjalani aktivitas.
Menurut LaNyalla, aktivitas terorisme tidak boleh dibiarkan berkembang di Indonesia.
BACA JUGA: Irjen Abdul Rakhman Baso Tegaskan Satgas TNI dan Polri Masih Memburu Ali Kalora Cs
"Aparat keamanan harus menumpas kelompok-kelompok terorisme, bahkan hingga ke sel-sel terkecilnya," tuturnya.
Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jawa Timur itu berharap masyarakat Poso tidak terpancing dengan kejadian ini.
"Semua pihak harus menghindari hal-hal yang tidak perlu. Keamanan, ketenangan, dan kedamaian di Poso tidak boleh terganggu," katanya.
Peristiwa ini berawal saat kelompok MIT menyatroni tiga warga. Dua di antaranya lalu terbunuh dan seorang saksi yang berhasil lari.
Saksi kemudian menyampaikan kejadian itu kepada kepala desa yang kemudian melapor kepada Polsek setempat.
Satgas Madago Raya lalu turun tangan untuk melakukan penyisiran TKP.
Tak jauh dari lokasi awal, ditemukan lagi jenazah dua orang yang menjadi korban penyerangan Ali Kalora cs tersebut.
Keempat korban tewas diketahui berasal dari Toraja, masing-masing atas nama Papa Dewi, Nenek Dewi, Lukas Lese, dan Papa. Papa Dewi dan Nenek Dewi merupakan ayah dan anak. (*/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Boy