40 Persen Anak Terkena ADB

Minggu, 07 Februari 2010 – 08:44 WIB

BOGOR-- Prestasi akademik anak-anak sekolah Indonesia terancamPasalnya, 40 persen anak Indonesia terindentidikasi terkena Anemia Defisiensi Besi (ADB), yaitu penyakit kekurangan darah akibat kekurangan zat besi dalam makanan

BACA JUGA: Akan Didirikan Pabrik Kantong Darah

Dampak dari penyakit ini, tingkat konsentrasi anak tatkala belajar menjadi rendah.

Dokter spesialis anak Dr Suminta, Sp.A, menjelaskan, ADB merupakan turunan penyakit kekurangan darah atau anemia anak
Jumlah terkena anemia anak sendiri di Indonesia cukup tinggi

BACA JUGA: Tahlil Hari Ke-40, Beber Konsep Pluralisme Gus Dur

"Bila kondisi ini dibiarkan, sudah dapat dipastikan akan terjadi Anemia Defisiensi Besi (ADB)
Saat ini tingkatan ADB di Indonesia sudah mencapai 40 persen

BACA JUGA: Demokrat Belum Ajukan Nama ke SBY

ADB mempengaruhi konsentrasi belajar anakJuga berpengaruh bagi produktivitas kerja dan penurunan kualitas manusia,” papar dokter spesialis anak Dr Suminta, Sp.A, dalam pemaparannya pada seminar penyuluhan pola pangan bergizi dan anemia sejak dini, bertempat di Istana Ballroom, Hotel Salak, kemarin 9(6/2).

Selain dokter Suminta, hadir pula sebagai nara sumber dokter gizi Rumah Sakit Bogor Medical Center (BMC) dr Leane Suniar, MscSeminar itu sendiri diadakan RS BMC bekerja sama dengan PT Merk TbkDalam paparannya, Leane Suniar mengatakan, pengetahuan akan gizi makanan yang kita makan sangat pentingMemilih makanan harus secara kuantitatif dan kualitatifPengaturan gizi pada makanan harus seimbang, antara energi yang diperoleh dari makanan dan energi yang dibutuhkan.

"Sebab ADB bersumber dari pola gizi makanan yang kita makanBila pola gizi sudah bagus, ADB tidak akan terjangkit dalam tubuhMembiasakan makan dan minum dengan teratur, dan memilih menu seimbang serta gizi yang cukup merupakan tips utama mencegah ADB,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Marketing RS BMC Siti Nur Arifah selaku panitia seminar mengatakan, acara tersebut diadakan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat bahwa anemia bukan penyakit sepele dan sangat berbahaya“Apalagi bila terlalu lama tidak ditanggulangi, bisa fatal,” ujarnya.   

Perlu diketahui, indeks kualitas hidup manusia Indonesia menurut UNESCO berada di urutan 111 dari 177 negara di duniaSalah satu penyebab utama masih rendahnya kualitas manusia di negara kita adalah pola pengaturan gizi pangan yang masih minimBeberapa riset pun telah dilakukan oleh Badan Gizi Indonesia, dan beberapa rumah sakit di Indonesia juga telah mengadakan beberapa penyuluhan dan sosialisasi pola makan empat sehat lima sempurna(cr2/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jadikan Donor Darah Sebagai Gaya Hidup


Redaktur : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler