400 Anggota Brimob Diterjunkan, 3 Ekor Elang Brontok Dilepas liar

Rabu, 06 Juli 2022 – 18:26 WIB
TNGHS, Korps Brimob dan PT Antam UBPE Pongkor melepas liar tiga ekor elang Brontok dan melakukan penanaman seribu bibit pohon. Foto: TNGHS.

jpnn.com, BOGOR - Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Korps Brimob Polri dan PT Antam UBPE Pongkor menggelar kegiatan melepas liar tiga ekor elang Brontok dan melakukan penanaman sebanyak seribu bibit pohon asli TNGHS.

Kegiatan dilakukan di blok hutan Hanjawar, resort pengelolaan Taman Nasional Wilayah (PTNW) Gunung Botol, Seksi PTNW II Bogor, TNGHS, Senin (4/7) kemarin.

BACA JUGA: Mengingatkan Dunia Merawat Lingkungan, PDIP Sebar Info Kegiatan Penanaman Pohon dalam Tujuh Bahasa

Sebanyak 400 personel Korps Brimob Polri, sejumlah anggota kelompok tani Hutan Cikaniki Sejahtera dan petugas Balai TNGHS terlibat dalam kegiatan tersebut.

Menurut Kepala Koordinator Instruktur Brimob AKBP Daulat Nainggolan, pihaknya selama ini telah rutin menggunakan kawasan TNGHS sebagai area latihan.

BACA JUGA: KLHK Mempersiapkan Ministerial Communique untuk G20 Mendatang

"Area ini memiliki kondisi biofisik yang ideal untuk pembentukan anggota Korps Brimob Polri yang memiliki keterampilan dan kemampuan optimal dalam menjawab potensi tantangan tugas di area-area yang ekstrem," ucapnya.

Sementara itu, Plt Kepala Balai TNGHS Pairah mengatakan kelestarian ekosistem hutan asli di TNGHS sangat penting dijaga.

BACA JUGA: KLHK: Lahan Gambut dan Mangrove Memiliki Peran Penting

Karena memiliki fungsi ekologi, sosial dan ekonomi, sehingga dapat dinikmati generasi saat ini maupun yang akan datang.

"Penanaman pohon bertujuan untuk mengembalikan area TNGHS yang telah mengalami kerusakan menjadi hutan kembali, sehingga akan kembali menjadi habitat yang baik bagi berbagai flora dan fauna."

"Penanaman pohon juga bertujuan meningkatkan fungsi ekologi kawasan TNGHS antara lain sebagai pengatur tata air, penyerap karbon dan penghasil oksigen," ucapnya.

Pairah lebih lanjut mengatakan kegiatan melepas liar elang Brontok merupakan upaya mempertahankan keberadaan populasi raptor TNGHS.

Elang Brontok merupakan salah satu predator puncak yang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan TNGHS.

Sementara itu Direktur Perencanaan Kawasan Konservasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ahmad Munawir mengatakan kerja sama dalam pengelolaan kawasan konservasi TNGHS harus terus didorong.

"Untuk mewujudkan kerja sama dengan lima pihak utama yang dikenal sebagai pentahelix yaitu, pemerintah, kalangan swasta, institusi pendidikan atau akademisi, kalangan media dan masyarakat secara luas," kata Ahmad Munawir.

Kegiatan penanaman ini juga bagian dari program Folu Net Sink 2030 yang sedang digalakkan oleh Kementerian LHK.

Pohon yang ditanam merupakan jenis pohon asli TNGHS, antara lain Rasamala (Altingia excelsa), Puspa (Schima walichii), Kisireum (Jambosa acuminatissima) serta berbagai jenis pohon Huru.

Elang Brontok yang dilepaskan bernama Zaza, Maul dan Rinjani.

Zaza dan Maul merupakan elang dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jogjakarta, yang diserahkan pada 26 Maret 2022 dan telah melewati masa rehabilitasi di Pusat Suaka Satwa Elang Jawa (PSSEJ) TNGHS selama sekitar 3 bulan.

Sementara Rinjani merupakan elang yang diserahkan masyarakat pada18 April 2022 dan telah melewati masa rehabilitasi di PSSEJ TNGHS selama sekitar 2 bulan.(gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler