KLHK: Lahan Gambut dan Mangrove Memiliki Peran Penting

Selasa, 21 Juni 2022 – 23:30 WIB
Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK Sigit Reliantoro dan Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Laksmi Dhenwanthi dalam konferensi pers hasil pertemuan kedua G20 EDM-CSWG.Foto: Wenti Ayu/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membahas isu prioritas dipertemuan kedua Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group (EDM-CSWG) negara-negara anggota G20.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK Sigit Reliantoro mengatakan isu prioritas itu, salah satunya mengenai lingkungan hidup.

BACA JUGA: Pertemuan Kedua EDM CSWG G20, KLHK Bahas Adaptasi Iklim Hingga Emisi GRK

"Pada pertemuan itu kami membahas kerusakan lahan, pengelolaan air, sampah di laut, konsumsi berkelanjutan, dan efisiensi sumber daya," ujar Sigit dalam konferensi pers hasil pertemuan kedua G20 EDM-CSWG di Jakarta, Selasa (21/6).

Selain itu, Pemerintah Indonesia juga membawa misi untuk pemulihan gambut dan restorasi mangrove.

BACA JUGA: Tim Gakkum KLHK Tangkap Pemodal Tambang Ilegal, Lihat Tuh

Dalam hal ini, Indonesia akan berbagi banyak mengenai upaya pemulihan gambut dan restorasi mangrove yang dimiliki.

Misalnya, terkait regulasi, keahlian teknis, dan bukti-bukti kerja di lapangan ke negara-negara terutama yang memiliki ekosistem gambut tropis.

BACA JUGA: Dirjen Gakkum KLHK Beri Peringatan Keras Buat Perusak Hutan dan Lingkungan Hidup

"Ide ini disambut oleh negara-negara yang memiliki gambut, salah satunya berada di iklim dingin atau iklim yang sedang," kata Sigit.

Menurut Sigit, lahan gambut dan mangrove memiliki peran penting dalam penyerapan karbon meskipun luas wilayahnya relatif kecil, yakni tiga persen dari permukaan bumi.

Mangrove juga mampu menyimpan dan menyerap karbon lebih banyak daripada hutan tropis daratan.

"Jadi, lahan gambut dan mangrove sangat penting tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia," tegasnya. (mcr28/jpnn)


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Wenti Ayu Apsari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler