jpnn.com, KEDIRI - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyerahkan SK PPPK guru tahap II tahun 2021 untuk 41 orang.
Penerima SK PPPK itu terdiri dari 20 guru SD dan 21 guru SMP di Kota Kediri.
BACA JUGA: 369 PPPK Guru Tahap 1 Terima SK, Dikontrak Per 1 Januari 2022, Mantap!
Kegiatan itu berlangsung di Balai Kota Kediri, Kamis (21/4).
Salah satu guru penerima SK PPPK ialah Tri Sasono.
BACA JUGA: PPPK Panen, Rapelan TKD & Mamin Cair, THR Menyusul, Jumlahnya Masyaallah
Guru PPPK SMPN 6 Kediri ini mengaku senang bisa lolos menjadi PPPK.
Saat menjadi guru tidak tetap (GTT) dulu, dia mengaku mendapatkan honor dan gaji sedikit.
BACA JUGA: Peringatan Serius Menag Yaqut untuk Seluruh PNS & PPPK, Simak Baik-Baik
Namun, setelah diterima menjadi guru PPPK, maka akan mendapatkan hak seperti aparatur sipil negara (ASN) lain.
"Saya senang banget karena dulunya kami dari GTT (guru tidak tetap) dan mendapatkan honor atau gaji sedikit, sekarang diterima (sebagai) guru PPPK sungguh sangat senang. Kami mendapatkan hak seperti teman-teman ASN,” katanya.
Dia mengatakan dengan ditetapkannya sebagai guru PPPK akan menambah semangat dalam mendidik para murid.
“Dengan adanya perubahan status ini semangat bertambah dalam mendidik anak-anak di sekolah," kata Tri.
Sementara, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar smeminta guru selalu memperbarui ilmu dan akrab dengan teknologi.
Sebab, setiap hari guru berhadapan dengan sumber informasi yang tidak terbatas, yaitu internet.
"Anak-anak sekarang juga harus memiliki critical thinking. Sekarang yang dibutuhkan itu mereka tahu logikanya tentang pelajaran itu," katanya di Kediri, Kamis.
Menurutnya, pengetahuan anak-anak makin bertambah.
Karena pandemi, semua kegiatan pendidikan digelar secara daring.
Dengan daring, mereka semua bisa mengakses apa pun baik hal positif maupun negatif.
Abu mengatakan sudah menjadi tanggung jawab dari guru untuk ikut meluruskan anak-anak apabila berada di jalur yang salah.
Oleh karena itu, kata dia, guru harus memiliki peran penting dalam pembentukan jati diri anak.
Menurutnya, anak harus memiliki competitiveness (daya saing), bermental baja, karena mereka akan bertarung dengan orang di seluruh dunia.
Saat ini, kata Wali Kota, persaingan di antara anak didik sangat ketat.
Anak harus dibekali ilmu agar tercipta rasa percaya diri dalam dirinya dan bisa berkomunikasi dengan baik.
"Saya berharap guru bisa menjalin hubungan dengan anak-anak. Jadikan mereka sebagai anak atau teman,” ungkapnya.
Abu mengatakan guru juga harus memiliki ikatan kuat dengan anak-anak, serta bisa menciptakan suasana kelas yang baik.
Sebab, lanjut dia, dengan suasana kelas yang baik, anak-anak tidak mudah bosan dan malas belajar.
“Makanya butuh guru-guru yang asyik dan guru yang asyik juga perlu belajar," kata Abdullah Abu Bakar.
Hadir dalam acara ini, Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit dan Kepala Badan Kepegawaian Pelatihan Sumber Daya Manusia Un Achmad Nurdin dan PPPK Guru tahap II di Kota Kediri. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi