jpnn.com, PASER - Pemerintah Kabupaten Paser, Kaltim, melakukan rekrutmen pegawai kontrak daerah.
Sebanyak 412 guru honorer dan tenaga kependidikan atau tenaga administrasi sekolah di Paser mengikuti seleksi.
BACA JUGA: KNASN: Hapus Diskriminasi Pengangkatan CPNS
Tes berlangsung di SMP 5 Tanah Grogot, Kabupaten Paser, kemarin (29/3).
Seleksi hanya berlangsung satu hari. Untuk tingkat TK diikuti 10 pendidik dan lima tenaga kependidikan.
BACA JUGA: Revisi UU ASN Mulai Dibahas April
Sementara untuk SD, ada 218 pendidik dan 56 tenaga kependidikan. Sedangkan SMP berjumlah 84 pendidik dan 39 tenaga kependidikan.
Rupanya, jumlah pendaftar tak mampu memenuhi formasi yang disiapkan. Tercatat, ada 437 formasi yang dibuka pemkab.
BACA JUGA: Waspada! Beredar SK Palsu Pengangkatan CPNS
Rinciannya, TK dibutuhkan sembilan pendidik dan empat tenaga kependidikan.
SD dibutuhkan 227 pendidik dan 30 tenaga kependidikan. Sementara untuk SMP diperlukan 136 pendidik dan 31 tenaga kependidikan.
“Dari jumlah yang mendaftar, dipastikan tidak memenuhi kuota formasi yang dibutuhkan. Namun tidak menjadi jaminan, semua pendaftar pasti diterima. Pasalnya, banyak kriteria yang telah ditentukan, sehingga diprediksi ada formasi yang belum terisi,” kata Kepala Kabid Pembinaan Ketenagaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Paser Erni Susanti.
Untuk formasi prioritas yang dibutuhkan, yakni guru untuk sekolah terpencil dan semi terpencil.
Disebutkan Erni, formasi tersebut ialah S-1 Jurusan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), Penjaskes, Seni dan Budaya, dan Bimbingan Konseling.
Sementara faktanya, kualifikasi pendaftar masih jauh dari kata cukup. Ada yang masih menempuh pendidikan S-1 dan masih lulusan SMA.
Untuk penilaian tes, menggunakan angka capaian minimal target atau passing grade layaknya masuk CPNS.
“Jadi dipastikan yang lolos ialah yang berkompeten. Meskipun memenuhi kualifikasi persyaratan, tidak menjadi jaminan peserta tersebut lolos. Indikator penilaiannya, nilai tes tertulis diberi bobot 70 persen dan masa kerja diberi bobot 30 persen,” jelasnya.
Seorang peserta tes yakni guru honorer di SMP 8 Paser Belengkong Bohari Rahman membenarkan, tes berjalan ketat.
Meskipun diakuinya beberapa soal ada yang di luar prediksi.
Namun dia tetap optimistis proses seleksi berjalan adil tanpa ada kepentingan lain yang tersembunyi. (*/jib/ica/k9)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Sepertinya Tidak Punya Perasaan Lagi
Redaktur & Reporter : Soetomo