jpnn.com - NGAWI - Kekeringan diprediksi masih menyambangi sejumlah wilayah Ngawi pada musim kemarau kali ini. Menurut catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, sedikitnya 49 desa di tujuh kecamatan terancam kekeringan dan krisis air bersih.
Bahkan, Kepala Pelaksana BPBD Ngawi Eko Heru Tjahjono menyebutkan bahwa angka tersebut bisa bertambah jika musim kemarau tahun ini berlangsung lama. ''Kalau kemaraunya panjang, 60 desa dari 10 sampai 11 kecamatan bisa mengalami krisis air bersih,'' ujar Heru kepada Radar Ngawi (JPNN Grup) Rabu (7/8).
BACA JUGA: Tanam Detektor Longsor di Piket Nol
Tujuh kecamatan itu, lanjut Heru, adalah Karanganyar, Mantingan, Pitu, Kedunggalar, Ngawi, Bringin, dan Karangjati. Di antara tujuh wilayah yang rawan krisis air bersih tersebut, Bringin dan Pitu menjadi perhatian utama. ''Masuk daerah merah peta krisis air bersih di Jatim,'' ungkapnya.
Heru menyatakan bahwa untuk mengantisipasi dan mengurangi banyaknya wilayah krisis air bersih, pihaknya mengusulkan pembuatan sumur dalam dan penampungan air di setiap desa. ''Solusinya bisa dengan geomembran. Yakni, seperti kolam tapi pakai membran,'' tuturnya. (pra/isd/jpnn/c15/bh)
BACA JUGA: Lima Koruptor Tak Dapat Remisi
BACA JUGA: Takbir Keliling Dilarang di Kendari
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tarekat Naqsabandiyah Sudah Salat Id
Redaktur : Tim Redaksi