49 Tahun Berdiri, Kopkarhutan KLHK Semakin Inovatif

Rabu, 27 Februari 2019 – 18:00 WIB
Menteri LHK Siti Nurbaya dalam pembukaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Kopkarhutan ke-49 di Jakarta. Foto: Humas KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Koperasi Karyawan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kopkarhutan) semakin inovatif dan advance dalam usianya ke 49 tahun.

Dengan anggota 5 ribuan orang, total aset mencapai Rp. 70-an miliar, serta simpanan anggota mencapai Rp. 56 miliar, Kopkarhutan berpeluang untuk menjadi koperasi unggulan di Indonesia.

BACA JUGA: KLHK Targetkan Peningkatan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 2020-2024

Untuk menjadikan Kopkarhutan sebagai koperasi unggul, Menteri LHK, Siti Nurbaya meminta Kopkarhutan terus melakukan inovasi terutama dalam mengembangkan rencana bisnis memanfaatkan peluang-peluang yang ada khususnya dibidang lingkungan hidup dan kehutanan agar Kopkarhutan terus maju dan berkembang.

"Saya turut berbangga Kopkarhutan semakin berjaya di usia 49 tahun. Disaat Kementerian Koperasi dan UKM membubarkan 40.013 koperasi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir karena alasan tidak aktif, Kopkarhutan tetap eksis dan terus tumbuh. Bahkan dalam kurun waktu lima tahun terakhir, telah terwujud peningkatan signifikan dalam pemupukan modal, penyaluran kredit, serta Selisih Hasil Usaha (SHU) yang dibagikan kepada anggota," ujar Menteri Siti dalam pembukaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Kopkarhutan ke-49 di Jakarta, (27/2).

BACA JUGA: Menteri LHK Ajak Semua Pihak Bersinergi Tingkatkan Kualitas Lingkungan Hidup

Selain itu Menteri Siti juga berpesan agar modernisasi dalam pengelolaan koperasi terus didorong, seperti pemanfaatan teknologi informasi, yang saat ini semakin penting keberadaannya untuk menunjang kinerja dan menjadikan pengelolaan koperasi dapat dibuat seperti pengelolaan sebuah korporasi. 

Selanjutnya Menteri Siti juga menginginkan agar seluruh ASN Kementerian LHK baik di pusat maupun di UPT, Honorer/Tenaga Upah seyogyanya menjadi anggota Kopkarhutan karena banyak manfaat yang akan diperoleh jika menjadi anggota.

BACA JUGA: Menteri Siti Beberkan Indeks Kualitas Lingkungan Indonesia, Ini Hasilnya

Dengan menjadi anggota koperasi, maka turut membantu perekonomian bangsa karena koperasi merupakan salah satu yang telah diakui Bappenas sebagai penggerak perekonomian nasional dengan kontribusi pada pembangunan nasional sebesar 4,48% dari PDB berdasar data per triwulan III 2017, atau nilainya setara Rp452 triliun.

Jumlah tersebut diperoleh dari aktivitas koperasi di seluruh Indonesia yang terdata sebanyak 153.171 unit, dengan anggota koperasi aktif tercatat mencapai 26,54 juta orang. 

Sementara itu dalam sambutannya, Ketua Kopkarhutan, Awriya Ibrahim menyatakan terimakasih atas perhatian yang besar dari Menteri LHK terhadap perkembangan Kopkarhutan.

Ada banyak hal strategis yang sudah dilakukan untuk memenuhi arahan dari Menteri LHK demi kemajuan Kopkarhutan.

"Kehadiran Ibu Menteri pada acara ini menunjukkan kepedulian beliau pada Kopkarhutan. Kami sudah melakukan beberapa arahan Ibu yang merupakan terobosan strategis untuk mengembangkan Kopkarhutan, seperti pemanfaatan teknologi informasi untuk kemudahan pelayanan, perluasan cakupan keanggotaan, menaikan plafon pinjaman anggota, membuat program pinjaman darurat, pengelolaan aset dan lain sebagainya, namun masih banyak yang harus disempurnakan, ini yang akan menjadi pekerjaan rumah pengurus selanjutnya," ujar Awriya.

Dalam perjalanan usahanya, Kopkarhutan mencatatkan beberapa penghargaan, yaitu pada Tahun 2014 Kopkarhutan berhasil mendapat penghargaan Koperasi Terbaik Berprestasi Tingkat Nasional.

Kemudian, pada kegiatan Tahun Buku 2017, Kopkarhutan meraih Penghargaan Koperasi Terbaik dalam penilaian Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia Tingkat DKI Jakarta, artinya Kopkarhutan adalah koperasi terbaik dari seluruh kantor kementerian yang ada di Jakarta.

Saat ini Kopkarhutan dalam melakukan usahanya memiliki 10 unit usaha, yaitu: Usaha Simpan Pinjam, Perparkiran, Penjaminan, Aneka Usaha, Toko, Pengelolaan Aset, Ekowisata, Even Organizer, Perbengkelan dan Arborea Cafe.

Arborea Kafe, Ekowisata dan Perbengkelan merupakan inovasi bisnis yang baru dikembangkan oleh Kopkarhutan. Arborea Kafe sangat baik dalam perkembangannya karena telah memberikan keuntungan sekitar 190 juta sejak didirikan sekitar enam bulan lalu.

Sementara usaha ekowisata belum begitu berkembang menjadi tour and travel, baru sebatas penjualan tiket saja.

Termasuk usaha Perbengkelan yang belum sepenuhnya bisa dioperasikan. Unit usaha yang paling dominan adalah Usaha Simpan Pinjam Perparkiran, Aneka Usaha, dan Penjaminan.

Acara RAT kali diagendakan mendengarkan laporan pertanggungjawaban kerja pengurus masa bakti 2014-2018 yang dilanjutkan dengan pemilihan pengurus baru masa bakti 2019-2023.

Dalam acara ini juga ditandatangani prasasti tentang peresmian ruangan baru Kopkarhutan di Lantai 2 Gedung Manggala Wanabakti, sekaligus menandai dibukanya Galeri tentang lingkungan dan kehutanan yang bertempat di ruangan lama Kopkarhutan.

Penandatanganan juga dilakukan oleh Menteri Siti untuk dokumen yang menandai penyerahan pengelolaan Arborea Cafe kepada Kopkarhutan.

Acara RAT ini juga dihadiri oleh Asisten Deputi Keanggotaan, Kementerian Koperasi dan UKM, Para Pembina Koperasi Karyawan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kopkarhutan), Kepala Suku Dinas KUKM dan Perdagangan, Jakarta Pusat, Ketua, Penasehat, Para Mitra, Pengurus, Pengawas dan anggota Kopkarhutan.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BLI KLHK dan CIFOR Inisiasi Paradigma Baru Penelitian dan Pengembangan


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler