5 Bahaya Mengerikan Minum Kopi Instan Berlebihan, Nomor 4 Bikin Resah

Minggu, 07 Agustus 2022 – 06:52 WIB
Ilustrasi kopi. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - ADA berbagai jenis kopi yang bisa Anda konsumsi saat ini. Mulai dari kopi hitam yang diracik, hingga kopi instan.

Kopi instan juga tersedia dalam berbagai pilihan rasa, sehingga tentunya Anda tidak bosan mengonsumsinya.

BACA JUGA: Sering Konsumsi Kopi Instan? Ini Bahayanya

Selain itu, kopi instan juga diberikan bahan-bahan tambahan untuk memperkaya rasa, seperti pemanis buatan dan krimer.

Ironinya terkadang, kadar kopi murninya relatif lebih sedikit sehingga rasa berasal lebih banyak dari perisa kopi buatan.

BACA JUGA: 4 Manfaat Kopi Hitam Campur Mentega, Nomor 3 Bikin Wanita Bahagia

Sehingga, bahan-bahan tambahan dari kopi instan ini bisa menimbulkan bahaya jika dikonsumsi berlebihan.

Berikut ini penjelasannya, seperti dilansir laman Genpi.co.

BACA JUGA: Benarkah Kopi Instan Mengancam Kesehatan?

1. Meningkatkan Risiko Diabetes

Bahaya kopi instan berasal dari kandungan gula. Sebab, satu bungkus kopi instan bisa mengandung gula tambahan sebanyak 13 gram.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) faktanya menganjurkan batas aman konsumsi gula harian sebesar 50 gram per hari.

Hal itu berarti, lebih dari seperempat asupan gula harian berasal dari satu sajian kopi instan.

Tak dimungkiri, bukan hal yang asing bila asupan gula merupakan pemicu diabetes tipe 2.

Pasalnya, asupan gula berlebih bisa mengarah pada faktor risiko diabetes seperti kelebihan berat badan hingga obesitas.

2. Risiko Penyakit Jantung

Bila Anda memilih kopi yang telah dicampur dengan krimer, pikir sekali lagi. Sebab, tambahan krimer pada kopi instan mengandung lemak jenuh.

Bahaya lemak jenuh ini rentan meningkatkan kadar kolesterol jahat di dalam tubuh.

Mengonsumsi kopi instan dengan jumlah besar secara rutin menimbulkan bahaya kolesterol jahat menumpuk di dalam pembuluh darah.

Hal ini membuat pembuluh darah Anda tersumbat sehingga tekanan darah meningkat dan hipertensi.

Hipertensi dan penyumbatan pembuluh darah membuat Anda rentan terkena penyakit jantung, seperti stroke dan serangan jantung.

3. Menimbulkan Rasa Cemas

Anda harus tahu, meski kadarnya lebih rendah, kopi instan tetap mengandung kafein. Kafein meningkatkan kadar senyawa katekolamin.

Jika katekolamin meningkat, tubuh akan memunculkan respons seperti ketakutan dan merasa terancam. Pada akhirnya, rasa cemas pun muncul.

Selain itu, kandungan gula berlebih bisa menyebabkan masalah pada keseimbangan senyawa bernama endorfin pada otak.

Endorfin bisa membuat Anda merasa bahagia saat dalam keadaan normal.

Namun, gangguan keseimbangan endorfin ini membuatmu lebih rentan mengalami depresi.

Anda harus tahu, bahaya kopi instan justru berasal dari komposisi tambahannya, seperti gula atau pemanis buatan lainnya dan krimer.

Risiko yang ditimbulkan ini lebih mungkin terjadi jika Anda mengonsumsinya setiap hari dengan jumlah lebih dari satu sachet per hari.

Oleh sebab itu, pastikan Anda membatasi asupan kopi instan dengan tambahan gula dan krimer.

4. Risiko Kanker

Anda harus tahu, kopi instan mengandung acrylamide atau akrilamida. Keduanya punya potensi merugikan kesehatan.

Akrilamida merupakan senyawa kimia yang terbentuk dari proses pemanggangan biji kopi dan juga bisa ditemukan pada asap, peralatan rumah tangga, produk perawatan diri, dan makanan.

Berbagai studi menunjukkan bahwa senyawa akrilamida bisa meningkatkan risiko kanker dalam berbagai jenis.

5. Risiko Obesitas

Bahaya mengonsumsi kopi instan lainnya, yakni membuat Anda rentan mengalami berat badan berlebih hingga obesitas.

Pasalnya, tambahan gula pada kopi sachet tentu akan meningkatkan asupan kalori harianmu.

Dalam 1 gram gula, ada tambahan 4 kkal kalori di dalam kopi.

Selain itu, satu sachet kopi bisa mengandung gula hingga 13 gram. Artinya, sudah ada tambahan 52 kkal untuk satu sajian kopi instan.

Asupan kalori yang lebih besar daripada jumlah kalori untuk beraktivitas fisik akan membuat berat badan bertambah.

Jika Anda mengonsumsi terus-menerus dalam jumlah besar, hal ini akan memicu obesitas.(genpi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany Elisa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler