jpnn.com, JAKARTA - Selamat pagi pembaca setia JPNN.com, hari ini kami sajikan berita terpopuler sepanjang Selasa (19/4) tentang Polisi mengungkapkan fakta soal peran Vanessa Khong dan ayahnya, Mendag Lutfi siap-siap saja dipanggil DPR, hingga ada istlah uang bensin dalam kasus pemerasan di Bandara Soetta. Simak selengkapnya!
Jangan lupa ya, tetap pakai masker saat bepergian, rutin mencuci tangan dan menjaga jarak karena pandemi Covid-19 belum berakhir.
1. Polisi Ungkap Peran Vanessa Khong dan Ayahnya di Kasus Penipuan Binomo, Oh Ternyata
Dirttipideksus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan mengungkap peran tersangka Vanessa Khong dan ayahnya, Rudiyanto Pei dalam kasus penipuan berkedok trading binary option melalui aplikasi Binomo. Whisnu mengatakan tersangka Vanessa menerima aliran dana dari tersangka Indra Kenz sekitar Rp 5 miliar.
Vanessa juga menerima beberapa barang dari Indra Kenz dengan total Rp 349 juta.
Tak sampai di situ, Indra Kenz yang beken dipanggil crazy rich asal Medan itu juga membelikan sebidang tanah di Jalan Sutra Utama Cluster, Serpong Utara, Tangerang Selatan, Banten senilai Rp 7,8 miliar.
Baca selengkapnya, klik link di bawah:
Polisi Ungkap Peran Vanessa Khong dan Ayahnya di Kasus Penipuan Binomo, Oh Ternyata
2. Syarief Hasan Sebut Pembangunan di Era SBY Lebih Baik daripada Jokowi, Ini Datanya
Wakil Ketua MPR dari Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan mengungkapkan data pembangunan Indonesia secara makro di masa tiga presiden.
Pemerintahan Jokowi hanya berhasil membangun jalan tol lebih panjang. Namun, pembangunan jalan secara keseluruhan jauh lebih pendek daripada presiden sebelumnya.
Faktanya, Presiden Soeharto mampu membangun jalan sepanjang 374.196 km, kemudian di era Presiden SBY mencapai 144.825 km.
Pembangunan jalan itu jauh lebih panjang ketimbang Presiden Jokowi yang hanya mampu membangun jalan sepanjang 32.492 km. Rata-rata pertumbuhan ekonomi pada era Presiden Soeharto 7 persen, sedangkan di era SBY 6 persen.
Baca selengkapnya, klik link di bawah:
Syarief Hasan Sebut Pembangunan di Era SBY Lebih Baik daripada Jokowi, Ini Datanya
3. Kasus Pemerasan di Bandara Soetta, Ada Istilah Uang Bensin untuk Teman Seangkatan STAN
Fakta baru terungkap dalam sidang perkara pemerasan oleh oknum Kantor Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta.
Uang panas itu disebut mengalir ke kantong teman seangkatan terdakwa Vincentius Istiko Murtiadji saat kuliah di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN).
Fakta tersebut terungkap dari kesaksian pegawai Kantor Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Muhyidin dan Arief Andrian dalam persidangan ketiga, Senin (18/4).
Pada saat menyampaikan kesaksiannya, Muhyidin yang menjabat Kasi Pabean 1 PFPC 1 mengakui ikut menerima uang Rp 20 juta sebagai uang bensin yang diberikan oleh terdakwa Vincentius Istiko yang menjabat Kasie Fasilitas PFPC 1.
Baca selengkapnya, klik link di bawah:
Kasus Pemerasan di Bandara Soetta, Ada Istilah Uang Bensin untuk Teman Seangkatan STAN
4. Mendag Lutfi Siap-siap Saja, DPR Sinyalir Tak akan Lama
Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade menyatakan pihaknya akan memanggil Mendag Lutfi terkait penangkapan Dirjen Perdagangan Luar Negeri oleh Kejaksaan Agung. Andre menjelaskan Komisi VI sedang mengusulkan kepada pimpinan DPR terkait hal tersebut.
"Tentu kami akan panggil dan minta keterangan Mendag. Lagi kami diskusikan dengan pimpinan," kata Andre Rosiade saat dikonfirmasi, Selasa (19/4).
Baca selengkapnya, klik link di bawah:
Mendag Lutfi Siap-siap Saja, DPR Sinyalir Tak akan Lama
5. MKD Sebut Anggota DPR Punya Hak Imunitas, Kuasa Hukum Ade Armando: Berarti Boleh Sewenang-wenang
Kuasa hukum Ade Armando, Muannas Alaidid merespons pernyataan Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI Habiburokhman yang menyebutkan Eddy Soeparno sebagai anggota DPR RI memiliki hak imunitas.
"Berarti anggota DPR itu boleh sewenang-wenang menuduh orang tanpa pengadilan, menuduh orang melakukan tindak pidana penistaan agama sebagaimana cuitan itu," kata Muannas saat konferensi pers di Jakarta Selatan, Selasa (19/4).
Baca selengkapnya, klik link di bawah:
MKD Sebut Anggota DPR Punya Hak Imunitas, Kuasa Hukum Ade Armando: Berarti Boleh Sewenang-wenang
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Berita Terpopuler: Fakta Baru dari Kasus BNI Terungkap, Hotman Paris Mengambil Langkah, Siap-Siap Bakal Diladeni
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul