5 Dampak Buruk Jika Motor Nekat Menerjang Banjir, Baca Nomor 3, Penting

Sabtu, 06 Januari 2024 – 00:10 WIB
Motor nekat menerjang banjir di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. ANTARA/Luthfia Miranda Putri

jpnn.com, JAKARTA - Saat ini wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya sudah memasuki musim penghujan.

Sejumlah wilayah pun akan terjadi genangan air atau banjir.

BACA JUGA: Jangan Nekat, Ini Risikonya Jika Mobil Terjang Banjir

Oleh karena itu, para pengguna motor harus waspada dengan adanya genangan air itu.

Sebab, jika motor menerjang banjir terlalu tinggi tidak baik bagi pengendara ataupun kesehatan motor yang dikendarai.

BACA JUGA: Jangan Paksa Motor Terjang Banjir, Ini Efek Buruknya, Bikin Kantong Jebol

Suzuki melalui keterangan dalam laman resminya pada Jumat (5/1) menginformasikan ada beberapa dampak fatal bagi motor yang nekat menerobos genangan banjir.

Berikut ulasannya:

BACA JUGA: Aduh, Mobil Jokowi Terjang Banjir di Kalsel

1. Kerusakan pada komponen vital

Air yang masuk ke ruang mesin dapat merusak saringan udara dan filter oli.

Ketika air hujan yang masuk ke ruang-ruang tersebut, bukan tindak mungkin hal itu juga akan menimbulkan kerusakan pada bagian dalam mesin seperti piston dan silinder dan juga komponen lainnya.

2. Bahan bakar yang terkontaminasi

Tidak hanya ruang mesin yang dihantui kerusakan, genangan air juga dapat menciptakan risiko kontaminasi bahan bakar, mengganggu performa pembakaran dan merusak injektor bahan bakar.

3. Performa menurun

Dengan masuknya air ke ruang mesin dan juga mengotori bahan bakar yang ada di kendaraan, maka bisa dipastikan bahwa performa kendaraan bisa dipastikan akan tidak seperti biasanya.

Sehingga, penurunan performa atau suara yang tidak normal setelah menerobos banjir perlu juga patut untuk diwaspadai, karena pengenalan dini gejala kerusakan dan dapat membantu menghindari dampak yang lebih serius.

4. Dampak kerusakan sistem kelistrikan

Genangan air dapat menyebabkan korsleting pada kabel-kabel dan komponen listrik.

Ini mengakibatkan matinya sistem pengapian dan lampu. Kerusakan dapat mencapai komponen penting seperti stator dan regulator/rectifier, menyebabkan gangguan pada pengisian baterai dan sistem pengaturan tegangan.

Air yang masuk ke dalam bagian elektronik, seperti CDI dan ECU juga dapat merusak sirkuit dan sensor, menghambat fungsi kontrol mesin secara keseluruhan.

Kerusakan pada sistem kelistrikan tidak hanya menghambat kinerja kendaraan, tetapi juga dapat berujung pada biaya perbaikan yang tinggi.

5. Biaya perbaikan

Kerusakan mesin dapat mengakibatkan biaya perbaikan yang tinggi dan, jika tidak ditangani cepat, dapat menyebabkan kerusakan permanen.

Risiko kerugian finansial yang signifikan akibat biaya perbaikan dan dampak jangka panjang pada nilai kendaraan jika kerusakan tidak ditangani dengan tepat. (Antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nekat Terjang Banjir, Gadis Ini Hanyut Bersama Motornya


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler