5 Fakta Terbaru Upaya Mencari Penyebab Kematian 1 Keluarga di Kalideres, Ada Teriakan Allahu Akbar

Selasa, 22 November 2022 – 08:12 WIB
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menjelaskan perkembangan penyidikan untuk mengungkap penyebab kematian 4 orang dalam 1 keluarga di Perumahan Citra 1 Kalideres, Jakarta Barat. Ilustrasi Foto: Fransiskus Adryanto Pratama/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - 5 Fakta Terbaru Upaya Mencari Penyebab Kematian 1 Keluarga di Kalideres, Ada Teriakan Allahu Akbar.

Penyidik Polda Metro Jaya hingga Senin (21/11) belum membuat kesimpulan penyebab kematian empat orang dalam satu keluarga di Perumahan Citra 1 Kalideres, Jakarta Barat.

BACA JUGA: 5 Fakta Terbaru 4 Mayat di Citra 1 Kalideres, Ada Titik Terang, Poin Terakhir Bikin Dahi Mengernyit

Empat mayat dalam satu keluarga ditemukan di rumah yang beralamat di Blok AC5 Nomor 7, Perumahan Citra 1, Kecamatan Kalideres, pada Kamis (10/11) malam.

Identitas empat korban, yakni suami istri pemilik rumah Rudiyanto (71) dan Reni Margareta (68), Dian (anak, usia 42), serta Budiyanto (ipar Rudyanto, usia 69).

BACA JUGA: 4 Fakta Terbaru Heboh 4 Mayat di Perumahan Citra 1 Kalideres, Fokus ke-4, juga Misteri

Berikut fakta-fakta terbaru dan perkembangan pengusutan kasus penemuan 4 mayat dalam 1 keluarga tersebut:

1. Bukan Akibat Perampokan

Penyidik Polda Metro Jaya mematahkan dugaan bahwa penyebab kematian satu keluarga tersebut akibat aksi perampokan.

BACA JUGA: 4 Mayat 1 Keluarga di Perumahan Citra 1 Kalideres, Penyebab Kematian Masih Misteri

"Jadi, praduga awal yang menyatakan bahwa ada pencurian mobil, terus barang-barang yang ada di rumah, sementara bisa kita (penyidik) patahkan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi di Jakarta, Senin.

Dugaan perampokan bisa dipatahkan setelah tim penyidik menemukan adanya bukti digital komunikasi dari salah satu penghuni rumah untuk menjual sejumlah barang dari rumah tersebut.

"Salah satu penghuni, ternyata yang bersangkutan pernah menghubungi salah satu nomor, ini terkait dari penjualan barang-barang yang ada di rumah, apakah itu mobil, kendaraan, kemudian penjualan AC, kulkas, blender, TV," ujar Kombes Hengki.

Polisi sudah telah melacak dan memintai keterangan pihak pembeli barang tersebut.

Atas dasar keterangan dan temuan penyidik, maka dugaan perampokan bisa dipatahkan.

2. Meninggal sejak 13 Mei 2022

Kombes Hengki mengungkapkan, dari hasil penyelidikan diketahui sebagian dari mereka sudah tidak bernyawa sejak 13 Mei 2022.

Penyidik memeriksa tiga orang saksi yang mengatakan bahwa korban Budiyanto (ipar Rudyanto) hendak menggadaikan sertifikat rumahnya ke koperasi simpan pinjam.

Budiyanto sempat berniat menjual rumah tersebut lewat mediator dan langsung menyerahkan sertifikat asli rumah kepada mediator tersebut.

Mediator tersebut kemudian menemukan koperasi simpan pinjam untuk menggadaikan sertifikat rumah dan selanjutnya mengajak dua pegawai koperasi itu ke rumah korban pada Jumat, 13 Mei 2022.

Setibanya di rumah itu, para saksi dikejutkan dengan bau busuk menyengat dari dalam rumah.

"Pada saat itu diterima oleh almarhum Budiyanto, begitu membuka gerbang sudah tercium bau busuk yang luar biasa pada bulan Mei, 13 Mei," kata Kombes Hengki.

Saat ditanyakan kepada Budiyanto soal bau tersebut, yang bersangkutan menyebut itu hanya bau got yang belum sempat dibersihkan.

3. Minta Lampu Tidak Dinyalakan

Kombes Hengki menjelaskan, para saksi tersebut kemudian masuk ke rumah dan meminta bertemu dengan pemilik rumah yang namanya tertera di sertifikat, yakni Reni Margareta.

Lantas, pegawai koperasi simpan pinjam tersebut diajak oleh Dian dan Budiyanto ke kamar Reni.

Namun, saat ini Dian meminta agar lampu kamar tidak dinyalakan.

"Begitu pintu kamar dibuka, pegawai ini masuk, menyeruak bau yang lebih busuk. Di mana 'ibunya, ini lagi tidur tapi jangan dinyalakan lampu karena ibu saya sensitif terhadap cahaya," ujar Kombes Hengki menirukan kalimat Dian.

Tanpa sepengetahuan Dian, salah satu pegawai koperasi simpan pinjam itu menyalakan senter di ponselnya dan dikejutkan dengan kondisi Reni Margareta yang sudah menjadi mayat.

"Begitu dilihat langsung yang bersangkutan teriak takbir Allahu Akbar, ini sudah mayat, pada tanggal 13 Mei," ujar Hengki.

4. Budianto Memohon Jangan Lapor Polisi

Mediator dan dua pegawai koperasi tersebut kemudian langsung beranjak pergi dan tidak ingin melanjutkan proses gadai tersebut.

Namun, Budiyanto mengejar ketiga saksi tersebut dan memohon agar kejadian tersebut tidak dilaporkan kepada siapa pun.

"Salah satu saksi ini dikejar oleh Budiyanto. 'Tolong pak, jangan sampai dilaporkan ke polisi, jangan dilaporkan pihak RT ataupun warga sini dan ternyata tidak dilaporkan," tutur Kombes Hengki.

Hengki pun menyesalkan peristiwa itu tidak langsung dilaporkan kepada pihak berwajib, meski sudah ada pihak yang mengetahui kejadian tersebut.

"Yang kami sesalkan, seharusnya kita semua sebagai warga masyarakat tidak boleh permisif, kejadian seperti ini agar dilaporkan," tegas Hengki.

5. Polda Melibatkan Apsifor

Polda Metro Jaya melibatkan tim dari Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) untuk menyelidiki peristiwa meninggalnya 4 orang dalam satu keluarga di Perumahan Citra 1 Kalideres, Jakarta Barat.

"Kegiatan autopsi psikologis ini tujuannya adalah kami ingin mengidentifikasi profil psikologis dari anggota keluarga yang ada di TKP (tempat kejadian perkara) tersebut," kata Pengurus Pusat Aksifor Nathanael Sumampaw di Jakarta, Senin.

Nathanael mengatakan hal yang akan dipelajari oleh tim psikologi forensik adalah interaksi satu sama lain, interaksi dengan masyarakat sekitar dan interaksi dengan anggota keluarga yang mengenal mereka.

"Kami juga mencoba untuk mengenali apa ciri psikologisnya, karakter khas dari masing-masing anggota keluarga tersebut, pola tingkah lakunya, karena ini menjadi data yang penting untuk kita memahami mengenai kasus ini," terangnya.

Tim juga akan mempelajari TKP tersebut dan memeriksa sejumlah barang yang ditemukan di lokasi, khususnya buku-buku dan dokumen.

Dijelaskan, Ssemua hal yang ditemukan oleh Tim Psikologi Forensik nantinya akan dirangkum dan diserahkan kepada penyidik.

Harapannya, temuan Tim Psikologi Forensik bisa menjadi salah satu petunjuk untuk mengungkap tabir misteri meninggalnya satu keluarga tersebut.

Kronologis Penemuan 4 Mayat di Perumahan Citra 1 Kalideres

Kanit Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendy mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi penemuan empat jenazah itu dari Polsek Kalideres sekitar pukul 20.00 WIB, Kamis (10/11).

Saat itu, Polsek mendapatkan informasi awal dari ketua RT yang mencium bau tidak sedap dari dalam rumah.

Setelah memeriksa sumber baru tersebut, warga mendapati ada empat jenazah di dalam rumah tersebut.

Laporan itu diteruskan ke Polsek Kalideres dan dilanjutkan ke Polres Metro Jakarta Barat.

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Pasma Royce menyebutkan, setelah menerima laporan dari Ketua RT di Perumahan Citra 1 Kalideres, pihaknya menuju tempat kejadian perkara (TKP).

"Bersama dengan polisi, Ketua RT akhirnya memaksa masuk ke dalam rumah tersebut," katanya di Jakarta, Jumat.

Saat polisi dan Ketua RT memasuki rumah itu, kondisi pagar dan pintu utama rumah terkunci.

Ketika pintu utama dibuka, petugas mendapati empat mayat di tiga ruangan berbeda yakni ruang tamu, kamar tengah dan ruang belakang. (antara/sam/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler