jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso membeberkan tugas BUMN Holding Industri Pertambangan itu.
Dia menyebut salah satu tugas MIND ID adalah memasarkan komoditas tambang dari beberapa perusahan tambang pelat merah seperti Freeport Indonesia, Inalum, Timah, Antam, Bukut Asam, dan yang lainnya.
BACA JUGA: MIND ID Berperan Sentral Dalam Kegiatan Hilirisasi dan Transisi Energi
"Kami berperan penuh dalam hilirisasi produk tambang seperti emas, nikel, tembaga, batu bara, alumunium, bijih nikel, logam timah, bauksit, hingga feronikel--bahan pemandu pembuatan baja," ungkapnya dalam keterangan di Jakarta, Kamis (17/11).
Berikut lima strategi yang digagas MIND ID melaksanakan mandatnya sebagai perusahaan induk di sektor pertambangan:
BACA JUGA: 3 Mandat Pemerintah untuk MIND ID, Nikel Jadi Komponen Kunci
1. Produksi
MIND ID memaksimalkan eksplorasi dan pertumbuhan produksi pertambangan.
BACA JUGA: Ini Langkah MIND ID dalam Mendukung Target NZE 2060
2. Konsep Smart Mining
Melakukan peningkatan daya saing biaya dengan memaksimalkan platform digital.
Hal ini bertujuan meningkatkan daya saing di sektor perdagangan komoditas tambang.
MIND ID menggagas Konsep Smart Mining yang diharapkan mampu mendorong optimaliasi pertambangan melalui implementasi teknologi terkini seperti artificial intelligence (AI), Internet of Things (IoT), Machine Learning, juga big data yang bisa memaksimalkan kegiatan sektor pertambangan.
3. Optimalisasi PMO
Memaksimalkan skala hilirisasi aset dengan cara mengoptimalkan Project Manajemen Officer (PMO).
PMO difungsikan untuk meningkatkan produktivitas MIND ID sebagai perusahaan inti. Selain itu, PMO pun mampu memonitoring dan melakukan akselerasi proyek berkualitas tinggi.
4. Ekspansi
MIND ID menerapkan ekspansi industri hilir. Salah satu strategi yang dilakukan MIND ID adalah dengan mengembangkan ekosistem kendaraan listrik alias electric vehicle (EV).
5. Optimalisasi Portofolio
Pembenahan portofolio melalui riset dan pengembangan juga mengoptimalkan portofolio MIND ID di sektor pertambangan.
Program penelitian dan pengembangan yang dilakukan MIND ID akan berdampak positif terhadap kinerja perusahaan.
Di sisi lain, MIND ID juga membidik kendaraan listrik karena selama ini telah mengurus hilirisasi hasi pertambangan, nikel, alumunium, tembaga, timah dan yang lainnya yang merupakan bahan baku produksi kendaraan listrik.
Menurut Hendi, Alumunium diketahui merupakan logam yang digunakan dalam sasis kendaraan listrik. Berat massa alumunium membuatnya sangat efisien dalam pengurangan berat mobil listrik. Sementara nikel menjadi bahan baku pembuatan baterai yang digunakan sebagai penyimpanan daya listrik.
Batu bara pun bisa dimanfaatkan sebagai dimetil eter (DME) untuk menggantikan gas yang digunakan dalam skema pembangkit listrik di stasiun pengecasan kendaraan listrik.
"Artinya, penggunaan komoditas MIND ID sangat relevan dengan perkembangan kendaraan listrik," ujar Hendi.
Peran MIND ID guna mendukung ekosistem kendaraan listrik bisa tampak melalui tambang bahan baku yang digunakan untuk membangun kendaraan listrik termasuk memajukan ekosistem EV terkait pengembangan industri baterai.
MIND ID pun memiliki sejumlah strategi untuk membidik bidang kendaraan listrik, lewat DME gasifikasi batu bara, investasi ekosistem kendaraan listrik, proyek Rare Earth Elements (REE), dan investasi di sektor smelter timah dan tembaga.
"MIND ID peningkatkan kapasitas smelter PT Smelting Gresik (0,3 juta ton/tahun) dan pembangunan smelter baru berkapasitas 1,7 juta ton/tahun di JIIPE. Smelter ini berkapasitas 2 Juta ton dan mulai beroperasi pada 2024," ungkap Hendi.
Selain itu, MIND ID melalui Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) melakukan pengembangan hilirisasi bauksit melalui pabrik refinery untuk menghasilkan smelter grade alumina sebagai umpan awal proses produksi aluminium nasional.
"Kapasitas smelter tersebut mencapai 1 juta ton bauksit dan mulai beroperasi pada 2023," pungkas Hendi. (mcr10/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul