5 Keanehan dari Keterangan Brigjen Ahmad Ramadhan soal Insiden di Rumah Ferdy Sambo

Rabu, 13 Juli 2022 – 21:30 WIB
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan. Foto: dokumen JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Baku tembak antara Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat dan Bharada E di rumah dinas Kadiv Humas Polri Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7), menyita perhatian banyak kalangan.

Insiden itu menewaskan Nopryansah alias Brigadir J yang notabene personel Korps Brimob.

BACA JUGA: Eks Pati Polri Jadi Tetangga Irjen Ferdy Sambo, Punya Info soal Keanehan CCTV

Penjelasan resmi dari kepolisian menyatakan Brigadir J merupakan personel Brimob yang bertugas di Divisi Propam Polri. Dia juga menjadi sopir pribadi istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Adapun Bharada E  tercatat sebagai anggota Brimob. Namun, dia diperbantukan menjadi ajudan bagi Ferdy Sambo.

BACA JUGA: Insiden di Rumah Ferdy Sambo Aneh, Mahfud Minta Eks Petinggi Polri Bergerak

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan penembakan itu dipicu pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri.

"Yang jelas begini, Brigadir J itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam," kata Ramadhan.

BACA JUGA: Ada Baku Tembak di Rumah Ferdy Sambo, Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto: Saya Jenderal, Lho!

Syahdan, Putri berteriak meminta pertolongan. Bharada E yang mendengar teriakan itu langsung merespons sehingga terjadi aksi baku tembak antara kedua polisi itu.

Namun, keanehan mengitari kasus itu. Menko Polhukam Mahfud MD pun mencium ketidakberesan insiden tersebut, terutama soal penjelasan resmi Polri.

Berikut deretan kejanggalan kasus tersebut menurut sejumlah pihak:

1. Baru Diumumkan Tiga Hari Pascainsiden

Insiden berdarah itu terjadi pada Jumat (8/7) sekitar pukul 17.00 WIB. Namun, kepolisian melalui Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan baru menginformasikan peristiwa itu dalam konferensi pers pertama pada Senin (11/7) siang.

2. Enggan Sebut Rumah Kadiv Propam Sebagai TKP

Dalam konferensi pers pertama pada pukul 14.00 WIB, Brigjen Ramadhan masih enggan mengungkapkan indentitas penghuni rumah yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP). 

Ramadhan hanya menyebut TKP insiden itu di rumah salah satu pejabat Polri. 

"TKP di perumahan salah satu pejabat di Duren Tiga," kata dia.

Ramadhan juga enggan menjawab secara gamblang saat wartawan bertanya apakah Brigadir J merupakan ajudan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

"Ajudan atau siapa, tetapi yang jelas tadinya personel dari Bareskrim, Kemudian diperbantukan di Propam, belum tahu apakah ajudan atau apa," ujar Ramadhan.

Selanjutnya, Ramadhan baru menginformasikan soal TKP kasus itu merupakan rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo sekitar 5 jam kemudian dalam konferensi pers kedua.

3. Polisi Tak Langsung Menyinggung soal Pelecehan

Awalnya dalam konferensi pers pertama, Ramadhan tidak menyebutkan ada pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo.  Dia hanya menyebutkan kasus itu masih didalami Divisi Propam dan Polres Jakarta Selatan.

Ramadhan baru menyampaikan informasi soal Brigadir J melecehkan Putri pada konfrensi pers kedua.

4. Brigadir J Acungkan Senjata atau Langsung Menembak?

Ramadhan menyebut Bharada E awalnya menegur Brigadir J yang mengacungkan senjata. Konon, teguran itu dibalas dengan tembakan.

"Saat itu yang bersangkutan (Brigadir J) mengacungkan senjata kemudian melakukan penembakan," kata Ramadhan.

Menurut dia, Bharada E menghindar lalu balas menembak Brigadir J. "Penembakan yang dilakukan oleh Bharada E itu mengakibatkan Brigadir J meninggal dunia," kata Ramadhan.

Namun, Ramadhan menyampaikan keterangan berbeda dalam konferensi pers kedua. Menurut dia, Brigadir J merasa panik ketika Putri berteriak minta tolong.

Bharada E yang berada di lantai atas rumah dinas Irjen Ferdy Sambo itu mendengar teriakan tersebut dan langsung bertanya kepada Brigadir J.

Ramadhan menjelaskan jarak antara Bharada E dengan Brigadir J sekitar 10 meter.

Namun, Brigadir J justru membalas pertanyaan itu dengan tembakan.

"Akibat tembakan tersebut kemudian terjadilah saling tembak dan berakibat Brigadir J meninggal dunia," kata Ramadhan.

 5. Di Manakah Irjen Ferdy Sambo saat Insiden Terjadi?

Ramadhan mengungkapkan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo sedang berada di luar rumah saat insiden baku tembak itu terjadi.

Dia menyatakan Ferdy sedang menjalani tes PCR. "Beliau mengetahui kejadian setelah terjadi penembakan, yang menelepon istri beliau," ujar Ramadhan dalam konfrensi pers kedua, Senin (11/7) malam.(mcr8/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Reserse Solok Pimpin Pengusutan Perkara di Rumah Irjen Ferdy Sambo


Redaktur : Antoni
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler