jpnn.com, JAKARTA - MANGGIS merupakan buah manis yang disukai banyak orang dan kaya akan nutrisi.
Tidak hanya buahnya, kulit manggis juga bisa Anda konsumsi.
BACA JUGA: 9 Khasiat Air Rebusan Kulit Manggis, Bantu Atasi Penyakit Ini
Perlu diketahui, bahwa kulit manggis menawarkan banyak manfaat kesehatan karena kaya kandungan antioksidan.
Menurut sejumlah riset ilmiah, beberapa kandungan dalam kulit manggis terdiri dari garcimangosxanthone, antosianin, proantosianidin, epikatekin, asam hidroksibenzoat, asam urat, xanthone, asam kafeat dan asam ferulat.
BACA JUGA: 5 Khasiat Madu, Cegah Serangan Penyakit Ini
Adapun cara menyiapkan ramuan herbal dari kulit manggis, seperti berikut, siapkan kulit manggis dan potong kecil-kecil. Keringkan potongan kulit manggis.
Kemudian rebus kulit manggis selama 15 menit hingga lunak.
BACA JUGA: 10 Manfaat Air Rebusan Kulit Manggis, Nomor 9 Bikin Melongo
Gunakan perbandingan 1:8 ketika merebus, misalnya 200 ml air untuk 25 gram.
Kemudian saring air rebusan untuk mendapatkan sari kulit manggis.
Konsumsi air rebusan kulit manggis ini dalam keadaan hangat.
Cobalah menambahkan madu untuk mengurangi rasa pahit.
Berikut beberapa khasiat mengonsumsi air rebusan kulit manggis campur madu untuk kesehatan, seperti dilansir laman Genpi.co.
1. Antidepresan dan meningkatan memori
Salah satu khasiat dari ekstrak kulit manggis campur madu untuk kesehatan, yakni meningkatkan memori dan antidepresan.
Menurut penelitian uji praklinis pada hewan menunjukkan kulit buah manggis bersifat antidepresan dan berpotensi meningkatkan memori.
Perlu diketahui, bahwa manfaat kulit manggis ini mencegah terjadinya stres oksidatif akibat radikal bebas pada hipokampus otak.
Pasalnya, bagian hipokampus pada otak berfungsi untuk membentuk dan menyimpan memori.
Sementara itu, hipokampus rentan mengalami gangguan akibat depresi yang berdampak pada ingatan.
Hasil riset menyebutkan, bahwa ekstrak kulit buah manggis dengan dosis 50 mg/kg yang diberikan secara oral sebagai antidepresan pada tikus, diketahui memberi efek terapeutik pada hipokampus.
2. Mencegah penuaan dini
Salah satu manfaat dari ekstrak kulit manggis untuk kesehatan, yakni mencegah penuaan dini.
Menurut riset dalam Tropical Life Sciences Research (2020) yang menguji aktivitas antioksidan dan antipenuaan ekstrak kulit manggis, serta senyawa fitokimianya.
Hasil uji laboratorium pada sel menunjukkan adanya potensi aktivitas antipenuaan dari ekstrak kulit manggis.
Istimewanya, ekstrak kulit manggis juga berpotensi memberikan kelembapan pada kulit yang merupakan faktor memperlambat penuaan kulit.
3. Menjaga kadar gula darah
Salah satu khasiat kulit manggis ternyata juga bisa untuk diabetes karena punya potensi menjaga gula darah.
Menurut penelitian dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry, kandungan kulit manggis yaitu alpha-amylase punya efek yang sama dengan zat acarbose.
Khasiat alpha-amylase bekerja menghambat enzim yang mengurai pati menjadi glukosa.
Pelepasan glukosa ke dalam pembuluh darah tersebut bisa tertunda sehingga kadar gula darah tidak cepat naik.
Perlu diketaui, bahwa alpha-amylase juga terdapat dalam obat-obatan untuk diabetes tipe 2.
4. Antialergi dan antiradang
Salah satu manfaat kulit manggis ternyata juga bisa untuk antialergi dan antiradang.
Menurut riset dalam Food and chemical toxicology (2017) menunjukkan bahwa kulit manggis memiliki sifat antialergi dan antiradang yang memiliki kandungan xanthone.
Perlu diketahui, bahwa kandungan xanthone pada kulit manggis dapat memperbanyak zat prostaglandin, yang bekerja menghambat kadar histamin (senyawa penyebab reaksi alergi dan radang) dalam tubuh.
Selain itu, xanthone juga berpotensi untuk mengurangi risiko penyakit yang disebabkan oleh peradangan, seperti kanker, penyakit jantung, dan diabetes.
5. Berpotensi mengatasi kanker
Selain itu, khasiat kulit manggis juga sangat berpotensi mengatasi kanker.
Tak sedikit orang yang memercayai khasiat kulit manggis untuk obat herbal.
Pasalnya, dalam kandungan kulitnya, manggis mengandung sejumlah mineral seperti tembaga, termasuk senyawa garcimangosxanthone.
Hasil uji pada hewan (in vivo) dalam riset Food and chemical toxicology (2017) menunjukkan senyawa ini secara selektif menekan perkembangan atau pertumbuhan sel kanker dan mengurangi kerusakan sel.(genpi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany