jpnn.com, JAKARTA - ADA berbagai daun herbal populer yang bisa digunakan untuk menjaga kesehatan tubuh.
Salah satunya ialah daun populer yang telah terkenal akan kemampuannya yang luar biasa dalam menjaga kesehatan, daun sirih.
BACA JUGA: 3 Manfaat Daun Sirih, Bikin Penyakit Kronis Ini Tidak Berkutik
Daun sirih mengandung antioksidan, senyawa antibakteri, mineral, vitamin A, C, dan K, yang berfungsi menghilangkan bau tak sedap atau pun keputihan.
Kunyit juga merupakan salah satu rempah dengan kemampuan yang luar biasa dalam mengatasi beberapa penyakit.
BACA JUGA: 5 Manfaat Air Kunyit Campur Asam Jawa yang Tidak Terduga
Jika istri rutin mengonsumsi ramuan ini, hasilnya bisa merawat serta menjaga daerah kewanitaannya dengan sangat baik dan harum, dijamin suami akan merasa bahagia.
Untuk membuat air kunyit daun sirih sangat mudah. Sediakan 5 ruas kunyit, 7 lembar daun sirih, 2 sdt jintan hitam, 3 sdt madu, dan 1 liter air.
BACA JUGA: 3 Bahaya Makan Kunyit Berlebihan, Deretan Penyakit Ini Bakalan Mengintai Anda
Cara membuatnya, kunyit dikupas lalu dicuci dengan bersih. Cuci daun sirih sampai bersih.
Kemudian tumbuk kunyit dan potong daun sirih kecil-kecil. Rebus kedua bahan dengan 1 liter air sampai mendidih.
Setelah mendidih, angkat dan dinginkan. Setiap kali minum sebanyak setengah gelas dengan tambahan madu secukupnya.
Minum secara rutin 2 kali sehari untuk hasil maksimal.
Berikut manfaat air rebusan kunyit campur air sirih untuk kesehatan, bikin wanita bisa terbelalak, seperti dilansir laman Genpi.co.
1. Sebagai antiseptik
Daun sirih adalah antiseptik alami yang luar biasa. Kandungan daun sirih yang kaya akan polifenol, terutama chavicol menawarkan perlindungan ganda dari kuman.
Daun sirih bisa diaplikasikan pada luka untuk membunuh kuman.
Kandungan polifenol pada daun sirih juga bisa digunakan untuk mengurangi peradangan seperti radang sendi dan orkitis.
Selain itu, minyak atsiri yang terkandung dalam daun sirih memiliki sifat antibakteri yang bisa membantu melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
2. Meredakan peradangan
Zat aktif kurkumin dalam kunyit adalah antioksidan yang mengandung efek antiradang poten.
Ada kurang lebih 200 miligram kurkumin dalam satu sendok teh kunyit segar yang diparut halus atau versi bubuknya.
Kurkumin bekerja mengurangi peradangan dengan menurunkan kadar histamin sementara meningkatkan produksi kortison alami di kelenjar adrenal.
Berangkat dari situ, berbagai hasil uji praklinis dari The AAPS Journal melaporkan khasiat kunyit yang menjanjikan untuk berbagai penyakit terkait peradangan.
Mulai dari kanker, penyakit kardiovaskular, sindrom koroner akut, radang sendi, aterosklerosis, dan diabetes.
3. Mengendalikan gula darah
Tidak ada salahnya untuk mencoba menggunakan pengobatan alami untuk mengendalikan gula darah tetap stabil. Salah satu yang bisa dicoba adalah kunyit.
Sebuah studi tinjauan terbitan tahun 2013 menunjukkan curcumin dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah.
Penelitian lain menunjukkan bahwa suplemen ekstrak kunyit membantu meningkatkan fungsi insulin, menstabilkan kadar gula darah, dan membuat gejala diabetes lebih mudah ditangani.
Hal ini kemudian membantu menurunkan risiko komplikasi terkait diabetes yang diakibatkan oleh peradangan.
4. Meningkatkan daya tahan tubuh
Manfaat mengonsumsi air kunyit campur sirih bisa meningkatkan daya tahan tubuh atau imun.
Hal ini tidak lain karena sirih sangat kaya akan antioksidan, yaitu vitamin C, tiamin, niasin, riboflavin, dan karoten, yang mampu menangkal radikal bebas.
5. Mengobati keputihan
Bagi sebagian besar wanita, keputihan merupakan salah satu penyakit reproduksi yang sangat mengganggu.
Keputihan sebenarnya merupakan gangguan sistem reproduksi yang sering dialami oleh wanita karena adanya jamur.
Banyak sekali efek yang dirasakan oleh para wanita yang mengalami keputihan seperti gatal, bau yang tidak sedap hingga lecet.
Hal ini tentunya sangat serius. Anda bisa mengatasinya dengan meminum jamu kunyit sirih hangat setiap pagi.
Hasilnya, bisa bikin wanita terbelalak. Suami pasti akan semangat goyang sampai subuh.(genpi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany Elisa