jpnn.com, JAKARTA - GULA darah seseorang terkadang meningkat drastis yang merupakan hal wajar.
Namun, jika gula darah seseorang justru sering meningkat drastis, maka hal ini tentu saja bisa membuat Anda khawatir.
BACA JUGA: 7 Herbal Alami yang Bikin Gula Darah Ambyar
Gula darah yang meningkat drastis bisa mengakibatkan seseorang berisiko terserang penyakit diabetes yang mengakibatkan harus mengubah pola gaya hidup.
Bagi penderita diabetes, makan makanan yang salah bisa menyebabkan kadar gula darah tinggi.
BACA JUGA: 5 Minuman yang Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes
Para ahli percaya bahwa apa yang Anda makan secara signifikan memengaruhi seberapa baik kadar gula darah kamu dikelola.
Ada banyak makanan tinggi vitamin C, protein, antioksidan, dan serat yang diketahui bisa mengatur kadar gula darah.
BACA JUGA: Ladies, Turunkan Berat Badan dengan Mengonsumsi 3 Makanan Sehat Ini
Namun, ada beberapa makanan terburuk untuk diabetes karena bisa tiba-tiba meningkatkan kadar gula darah.
Anda tidak selalu harus bergantung pada obat-obatan untuk mengendalikan diabetes.
Diet Anda juga sangat memengaruhi kesehatan Anda. Membuat perubahan kecil pada diet Anda bisa melakukan keajaiban dalam jangka panjang.
Mari kita lihat makanan apa saja yang harus dikeluarkan dari piring Anda, seperti dikutip laman Healthshots.
https://www.healthshots.com/healthy-eating/nutrition/5-worst-foods-for-diabetes/
1. Gula
Penderita diabetes harus menghindari makanan manis seperti kue kering, permen, kue, kue kering, permen, dan cokelat.
Penggunaan berlebihan makanan dan minuman manis bisa menyebabkan obesitas, yang meningkatkan risiko gula darah tinggi.
Selain itu, peningkatan tekanan darah, peradangan, dan penyakit hati berlemak adalah efek samping dari konsumsi gula tambahan yang dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke.
Apalagi, makanan manis merupakan sumber karbohidrat yang bisa menaikkan kadar gula darah.
2. Makanan olahan dengan lemak trans dan jenuh
Bagi penderita diabetes, makanan olahan sangat dilarang karena bisa meningkatkan kadar gula darah.
Lemak trans digunakan dalam makanan untuk mengawetkannya lebih lama, dan meningkatkan risiko diabetes dan komplikasi terkait jantung.
Selain itu, makan makanan olahan tinggi lemak jenuh bisa meningkatkan kadar kolesterol berbahaya tubuh Anda.
3. Makanan kaleng
Untuk memperpanjang umur simpan makanan kaleng, kelebihan natrium dan pengawet lainnya sering ditambahkan.
Makanan kaleng mengandung bahan kimia yang disebut BPA atau bisphenol-A yang digunakan untuk memperkuat kaleng.
Inilah alasan utama mengapa penderita diabetes mengalami efek samping negatif.
Ini tidak hanya meningkatkan risiko komplikasi terkait jantung, tetapi juga bisa mengubah fungsi tubuh normal dalam jangka panjang.
4. Sereal manis
Mayoritas orang memilih sereal karena mereka percaya itu menjadi pilihan sarapan yang mengenyangkan dan sehat.
Namun, itu tidak benar. Apalagi jika Anda menderita diabetes.
Sereal, yang sangat diproses dan berlimpah dalam biji-bijian olahan, mengandung gula.
Mengonsumsinya di pagi hari bisa meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan kronis, termasuk penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan gangguan hati.
Jadi, bagaimanapun caranya, hindari mereka. Sebagai alternatif, Anda bisa makan semangkuk oatmeal yang direndam setiap pagi untuk sarapan.
5. Buah-buahan
Buah-buahan adalah pilihan sehat sebagai camilan dan sebagai makanan seimbang, mengandung nutrisi dan serat penting.
Namun, beberapa buah seperti buah ara, anggur, mangga, ceri, dan pisang memiliki kandungan gula yang tinggi, oleh karena itu, jika Anda memiliki gula darah tinggi, perlu dibatasi.
Namun, Anda tetap bisa menikmati buah-buahan seperti jamun, pir, jeruk nipis, persik, apel, dan plum. Pastikan Anda mengonsumsi dalam jumlah sedang.
Menjaga gula darah sangat penting untuk menghindari penyakit parah karena gula darah tinggi juga merupakan faktor risiko penyakit jantung dan stroke.
Jadi, pastikan Anda makan sehat, hindari makanan ini dan periksa kadar gula darah Anda secara teratur untuk pengobatan tepat waktu.(fny/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany Elisa