jpnn.com, JAKARTA - APAKAH Anda pernah mengalami migrain atau sakit kepala sebelah?
Migrain bisa terjadi karena beberapa hal. Mulai dari stres berlebihan hingga kurang tidur.
BACA JUGA: Atasi Migrain dengan 5 Pengobatan Alami Ini
Untuk meredakan migrain, Anda bisa mengonsumsi obat yang tersedia di apotek.
Namun, tidak semua obat sakit kepala di apotek bisa meredakan semua penyebab sakit kepala di satu sisi.
BACA JUGA: Atasi Radang Tenggorokan dengan Mengonsumsi 5 Obat Ini
Selain itu, pemilihan obat juga harus disesuaikan dengan jenis sakit kepala yang menyerang.
Berikut ini penjelasannya, seperti dilansir laman Genpi.co.
BACA JUGA: Cegah Migrain Kambuh dengan 3 Makanan Sehat Ini
1. Sumatriptan
Sumatriptan merupakan obat untuk sakit kepala sebelah kanan atau kiri yang disebabkan oleh migrain akut.
Sumatriptan ini khususnya dirancang untuk menghentikan sakit kepala sebelah akibat migrain atau sakit kepala kluster segera setelah serangan dimulai.
Sebagai obat migrain akut, Sumatriptan membantu meringankan gejala-gejala aura serta gejala serangan yang umum seperti rasa mual serta kepekaan terhadap cahaya dan suara.
Selain itu, Sumatriptan bekerja merangsang serotonin, senyawa kimia dalam otak yang mampu menghentikan rasa sakit dengan mengurangi peradangan dan menyempitkan pembuluh darah.
Jika sakit hanya sembuh sebagian atau sakit kepala kembali menyerang, kamu bisa minum dosis berikutnya setidaknya dua jam setelah dosis pertama.
Jangan gunakan lebih dari 200 mg dalam kurun waktu 24 jam.
2. Octreotide
Octreotide merupakan senyawa sintetis yang berasal dari somatostatin, yaitu zat yang biasanya ditemukan pada tubuh manusia.
Zat ini bekerja menghambat efek dari hormon pertumbuhan.
Pasalnya, obat injeksi ini diklaim mempunyai efek yang lebih lama dibandingkan dengan obat triptan untuk mengatasi sakit kepala di sisi kanan atau kiri.
Octreotide juga dianggap lebih aman bagi Anda yang mempunyai kondisi lain seperti hipertensi atau penyakit jantung.
3. Obat pereda nyeri
Obat-obatan pereda nyeri ini bekerja menghilangkan sakit kepala dengan menghalangi aktivitas enzim dalam tubuh yang memproduksi hormon prostaglandin.
Prostaglandin adalah hormon yang membantu mengirimkan sinyal rasa sakit ke otak dan memicu peradangan.
Saat produksi prostaglandin bisa dikendalikan, rasa sakitnya dapat dihentikan.
Sakit kepala sebelah kanan atau kiri yang masih tergolong ringan dan tidak disebabkan oleh sebuah masalah kesehatan serius bisa diatasi dengan obat sakit kepala di apotek, seperti paracetamol, aspirin, dan ibuprofen.
Sebuah penelitian dalam The Journal of Head and Face Pain menyatakan paracetamol terlihat bekerja lebih ampuh mengatasi sakit kepala sebelah akibat migrain saat digunakan bersamaan dengan aspirin dan kafein.
Namun, obat-obatan ini berpotensi menyebabkan rebound headache (sakit kepala berulang) jika digunakan dalam jangka panjang.
4. Dihydroergotamine
Dihydroergotamine merupakan obat untuk mengatasi gejala migrain yang bertahan lebih dari 24 jam.
Dihydroergotamine bisa dihirup langsung oleh penderita atau disuntikkan ke dalam vena, ke dalam otot, atau di bawah kulit oleh dokter.
Biasanya, dosis didasarkan pada kondisi medis dan respons terhadap pengobatan.
Kandungan obat ini bermanfaat untuk membantu mempersempit pembuluh darah di kepala sehingga mengurangi efek berdenyut saat sakit kepala.
Obat ini bekerja paling ampuh ketika langsung digunakan saat tanda-tanda pertama dari sakit kepala migrain terjadi.
Pasalnya, jika menunggu sampai sakit kepala sebelah memburuk, efek obat mungkin tidak begitu terasa.
Obat ini harus digunakan seperlunya dan tidak dimaksudkan untuk penggunaan sehari-hari bahkan jangka panjang.
5. Lidocaine
Lidocaine merupakan salah satu obat anestesi yang disuntikkan untuk menghasilkan sensasi mati rasa (kebas/ba’al) pada area kepala sisi kiri atau kanan yang terasa sakit.
Obat ini juga tersedia dalam bentuk semprot hidung atau tetes hidung dengan kandungan lidocaine sebanyak 4 persen untuk meredakan sakit kepala sebelah akibat migrain atau cluster.(genpi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany