5 Ribu Ton Beras Impor Asal Vietnam Tiba di NTT

Jumat, 13 Januari 2023 – 16:47 WIB
Tumpukan beras impor asal Vietnam yang tiba di pelabuhan Tenau Kupang, NTT, Jumat (13/1/2023). Perum Bulog NTT mendapatkan kiriman lima ribu ton beras asal Vietnam, yang nanti dimanfaatkan untuk cadangan pemerintah sekaligus untuk menjaga ketahanan pangan di NTT. ANTARA NTT/Andrea Rorre

jpnn.com - KUPANG - Kapal yang membawa lima ribu ton beras impor asal Vietnam tiba di Pelabuhan Tenau Kupang, Nusa Tenggara Timur. 

Manajer Pengadaan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Kantor Wilayah NTT Denny Kurniawan mengatakan bahwa lima ribu ton beras asal Vietnam itu akan langsung diturunkan dan disimpan di gudang Bulog.

BACA JUGA: Update Beras Impor Bulog, Ada Kendala, tetapi...

Kemudian, beras itu nantinya akan disebar ke seluruh wilayah di NTT. “Hari ini kami kedatangan kapal dari Vietnam yang membawa beras sebanyak lima ribu ton,” kata Denny Kurniawan di Kupang, Jumat (13/1).

Hal ini disampaikannya saat menyambut kedatangan kapal yang membawa lima ribu ton beras asal Vietnam yang tiba di Pelabuhan Tenau Kupang. Dia mengatakan bahwa pihaknya tidak akan langsung mendistribusikan beras ke daerah-daerah.

BACA JUGA: Tegaskan Jateng tak Perlu Terima Beras Impor, Ganjar: Kemarin ada yang Protes

Menurutnya, beras itu untuk sementara akan dibawa ke gudang Bulog dan disimpan sebagai beras cadangan pemerintah. Denny menambahkan untuk proses pendistribusian beras ke masyarakat, pihaknya masih menunggu perintah langsung dari Bulog pusat.

Denny mengatakan selama masih belum ada perintah dari pusat, maka pihaknya akan berusaha menjaga dan merawat beras itu,  sehingga yang tersimpan bisa bertahan hingga dua tahun.

BACA JUGA: Ketentuan Terbaru Pengeluaran Barang Impor untuk Dipakai Segera Diberlakukan, Simak Baik-Baik!

“Hari ini beras ini akan dibongkar. Kami sudah siapkan kendaraan dan sumber daya manusia yang akan menurunkan sejumlah beras itu untuk dibawa ke gudang Bulog,” tambahnya.

Denny mengatakan beras impor itu sebenarnya setara dengan premium jika dibandingkan dengan beras yang ada di Indonesia.

“Akan tetapi, di NTT kami memasukkannya dengan klasifikasi sebagai beras medium,” tambah dia. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler