5 Santriwati Jadi Korban Pimpinan Ponpes, 1 Hamil 6 Bulan

Jumat, 08 Desember 2017 – 15:00 WIB
Ilustrasi perbuatan asusila. Foto: Pixabay

jpnn.com, BONTANG - IM, pemimpin salah satu pondok pesantren (ponpes) di Bontang, Kalimantan Timur, melakukan perbuatan asusila terhadap lima santriwati.

Saat ini, satu dari lima santriwati tersebut sedang hamil enam bulan.

BACA JUGA: Siswi SMA Tidak Haid, Ternyata Sudah Lama Jadi Korban Paman

Kapolres Bontang AKBP Dedi Agustono mengatakan, pihaknya sudah menangkap IM, Senin (4/12).

“Saat ini, korbannya masih lima yang telah kami periksa. Mereka diduga dicabuli oleh oknum pemilik pimpinan pesantren tersebut karena semua bukti mengarah kepadanya,” jelas Dedi saat dihubungi Bontang Post, Kamis (7/12).

BACA JUGA: Kekasih 6 Kali Begituan, Pertama di Kantor Kecamatan

Dia menambahkan, santriwati yang sedang berbadan dua itu berusia 14 tahun.

Sebut saja namanya Mawar. Menurut Dedi, para korban tak berani melapor karena mendapat ancaman dari IM.

BACA JUGA: DPO 2 Tahun, Pemerkosa Bocah Akhirnya Diringkus

“Saat ini, pelaku sudah ditahan dan masih dalam proses penyidikan. Namun, kami juga melakukan pengembangan lagi karena dikhawatirkan ada korban atau pelaku lainnya karena korban di bawah umur. Korban kami bekerja sama dengan Pemkot Bontang,” ungkap Dedi.

Dedi menambahkan, kasus itu terkuak setelah dirinya mendapat pesan singkat dari pelapor.

Selama ini, Dedi memang menyebar nomor telepon kepada masyarakat.

Pihak berwajib menerima informasi adanya kasus perbuatan asusila dan empat orang yang membawa satu teman berobat ke klinik bersalin.

 “Akhirnya kami cross check ke salah satu rumah sakit di Bontang. Anggota saya juga meng-cross check ke pondok pesantren tersebut namun tidak ada karena sudah dipulangkan,” beber Dedi.

Pihak kepolisian pun menjemput korban di wilayah Sangatta.

Pihak berwajib juga meminta Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Bontang untuk menangani trauma korban.

Sementara itu, Bontang Post mendatangi pondok pesantren yang dimaksud.

Dua santriwati, yakni Bunga dan Melati (keduanya nama samaran) hanya mau memberi komentar singkat.

Awak Bontang Post pun mencoba menelusuri ke klinik tempat salah satu santriwati dibawa.

Pihak klinik mengakui, sekitar enam bulan lalu ada santriwati yang berobat karena mengalami sakit perut dan muntah-muntah.

Namun, santriwati itu meminta pemeriksaan tidak dilanjutkan. (mga)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terbuai Janji Dinikahi, Remaja Rela Digituin 6 Kali


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler