5 Skenario Sekolah di Masa New Normal, Nomor 4 Humanistis Banget

Jumat, 29 Mei 2020 – 10:51 WIB
Ilustrasi siswa belajar. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, BOGOR - Pemerintah Kota Bogor dan Pemkab Bogor mematangkan persiapan New Normal, termasuk beberapa skenario dan panduan di sekolah.

Nantinya proses belajar mengajar di sekolah dilakukan dengan sejumlah pembatasan. Seperti jumlah siswa setiap kelas dibatasi hanya 50 persen, jam belajar hanya empat jam per hari, hingga siswa juga diatur masuk secara bergilir.

BACA JUGA: 108 Daerah Berpeluang Buka Sekolah 13 Juli 2020

“Dalam satu kelas akan diisi oleh kurang lebih 50 persen dari total siswa per kelas. Bahkan, bisa jadi hanya ada 25 persen dari total yang ada,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Fahrudin seperti dilansir Radar Bogor, Jumat (29/5).

Disdik kata dia, saat ini masih membuat formulasi tentang skema kegiatan belajar mengajar (KBM) ketika new normal.

BACA JUGA: Sekolah Dibuka, Jangan Sampai Ada Klaster Baru Corona di Kalangan Guru dan Siswa

Selain mengikuti protokol kesehatan ketat, banyak hal yang harus dimodifikasi.

“Selain mengatur jumlah siswa dan jam sekolah, tenaga pendidik serta sarana dan prasarananya juga harus siap,” imbuhnya.

BACA JUGA: Hadapi New Normal, Pesantren Butuh Perhatian Khusus dari Pemerintah

Selain itu ada juga opsi siswa belajar di sekolah selama tiga hari, sedangkan sisa dua hari dilakukan secara virtual di rumah.

Sementara untuk tenaga pengajar yang berusia di atas 45 tahun tidak mengajar di sekolah, melainkan memberi pelajaran secara digital dari rumah.

“Terpenting adalah semua harus dalam kondisi sehat,” imbuh dia.

Menurut Fahrudin, paling ideal adalah semua tenaga pendidik harus mengikuti rapid test atau swab test untuk memastikan mereka aman sebelum kembali ke sekolah.

Hal itu untuk menjamin para siswa terbebas dari Covid-19.

“Tes harus dilakukan untuk semua tenaga pendidik di semua sekolah di Kota Bogor,” tegasnya.

Terkait kepastian kapan sekolah dibuka, Fahrudin mengaku bahwa masih menunggu keputusan pemerintah pusat.

“Kalender akademik belum ada dari pusat. Namun, masuk sekolah itu dijadwalkan tanggal 13 Juli,” imbuhnya.

Terpisah, Bupati Bogor, Ade Yasin mengatakan bahwa sekolah-sekolah di Kabupaten Bogor akan kembali dibuka ketika penerapan normal baru.

Sama halnya dengan Kota Bogor sejumlah skenario sudah disiapkan.

Di antaranya, rombongan belajar (rombel) pada masing-masing sekolah diperbanyak untuk menjaga jarak di dalam kelas.

Nantinya waktu masuk dan jam belajar di sekolah juga dibatasi.

“Misalnya dua hari atau pagi dan siang,” ujar Ade Yasin.

Dia menargetkan persiapan panduan new normal harus rampung sebelum awal Juni.

Pasalnya, mereka harus menyesuaikan dengan peraturan presiden (perpres) yang bakal turun bulan depan. Kemungkinannya diperkirakan sekitar tanggal 1 atau 4 Juni.

“Makanya dalam masa dua hari sebelum itu, kami maksimalkan uji coba persiapan dalam menghadapi new normal,” tegasnya. (ded/cr2/mam/dka/d)

5 Skenario Sekolah Masa New Normal di Bogor:

1. Jumlah siswa setiap kelas dibatasi 50 persen
2. Jam belajar hanya empat jam per hari
3. Siswa diatur masuk bergilir
4. Tenaga pengajar yang berusia di atas 45 tahun tidak mengajar di sekolah, melainkan memberi pelajaran secara digital dari rumah
5. Opsi siswa belajar di sekolah selama tiga hari, sedangkan sisa dua hari dilakukan secara virtual di rumah


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler