5 Startup Indonesia Masuk Unicorn pada 2019

Sabtu, 10 Maret 2018 – 01:39 WIB
Menkominfo Rudiantara. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, pemerintah menargetkan minimal lima startup unicorn pada 2019.

Saat ini Indonesia telah memiliki empat unicorn, yakni Go-Jek, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak.

BACA JUGA: BEI Siapkan 3 Skema Agar Startup Unicorn Melantai di Bursa

Sebuah perusahaan teknologi finansial atau financial technology (fintech) bakal menjadi startup unicorn atau perusahaan rintisan jika valuasi di atas USD 1 miliar

”Calon unicorn yang keenam ada dari perusahaan fintech peer-to-peer (P2P) lending. Namanya? Ada, deh. Rahasia. Cari saja sendiri,” kata Rudiantara, rABU (7/3). 

BACA JUGA: Bareskrim Gulung Muslim Cyber Army, Ini Kata Menkominfo

Lantas, siapakah nama perusahaan startup yang bakal menjadi unicorn kelima? Rudiantara tetap bungkam. Yang jelas, lanjut dia, calon unicorn itu berada di luar bisnis fintech. 

Menurut Rudiantara, memang sudah saatnya ada perusahaan fintech yang muncul sebagai unicorn. Sebab, inklusi keuangan di Indonesia masih rendah.

BACA JUGA: Registrasi SIM Card Segera Dievaluasi Total

Namun, semakin banyak orang yang terhubung ke internet melalui smartphone. Hal itu bisa menjadi potensi pasar yang besar untuk fintech di Indonesia. 

”Saya sudah bicara dengan Pak Wimboh (ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan) agar pemerintah menciptakan ekosistem yang tepat untuk fintech. Jadi, regulasi itu harus mampu membuka ruang inovasi sebesar-besarnya kepada fintech. Tapi, dalam praktiknya, harus ada juga perlindungan untuk konsumen,” tambah Rudiantara. 

Jika ditelusuri, fintech P2P lending yang terbesar di Indonesia saat ini adalah Modalku.

Modalku bahkan mengukuhkan diri sebagai P2P lending terbesar di Asia Tenggara dengan jumlah pendanaan regional Rp 1,22 triliun.

Ketika dikonfirmasi, CEO PT Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku) Reynold Wijaya hanya tertawa.

”Tentu kami bangga dengan sanjungan Pak Menteri apabila Modalku yang dimaksud,” ujar Reynold.

Menurut Reynold, yang terpenting bagi Modalku bukan status unicorn itu sendiri.

Namun, bagaimana peran serta Modalku dalam memberikan dampak positif bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.

”Status unicorn hanyalah by product dari pekerjaan yang kami lakukan. Jadi, kami fokus di kinerja kami sekarang,” tegas Reynold. (rin/c6/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkominfo: Tidak Ada Pemblokiran Akun IG Ustaz Abdul Somad


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
startup   unicorn   Rudiantara  

Terpopuler