5 Tahap Zeni TNI AD Kembangkan Program Cetak Sawah

Kamis, 07 April 2016 – 02:57 WIB
ILUSTRASI. FOTO: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Kepala Bidang Penerangan Umum (Kabidpenum) Puspen TNI Kolonel Czi Berlin G, mengatakan Satuan Zeni TNI AD mencanangkan Program Cetak Sawah di sembilan provinsi.

Secara teknis, kata Berlin, untuk melaksanakan Program Cetak Sawah tersebut memerlukan beberapa pentahapan. Pertama, Identifikasi Calon Petani dan Calon Lokasi yaitu calon lokasi yang akan ditetapkan sedapat mungkin berasal dari usulan petani.

BACA JUGA: Zeni TNI AD Dukung Swasembada Pangan

Menurutnya, identifikasi dilakukan berdasarkan data, informasi dan pengamatan lapangan yang bertujuan untuk menentukan lokasi perluasan sawah yang secara umum peruntukannya sesuai dengan dokumen tata ruang yang berlaku, standar teknis dan kriteria yang telah ditetapkan.

“Pemilihan lokasi diutamakan pada lahan dengan tingkat kesulitan terkecil. Penetapan calon petani dilakukan oleh aparat setempat (Kepala Desa/ Camat) bersama dengan petugas Dinas Pertanian Kabupaten/Kota berdasarkan hasil identifikasi calon lokasi perluasan sawah,”kata Kolonel Berlin di Jakarta, Rabu (6/4).

BACA JUGA: BP Batam Ganti Pengurus, Tim Audit Langsung Bekerja

Kedua, survei dan Investigasi yaitu kegiatan penelitian pada calon lokasi perluasan sawah yang bertujuan untuk memperoleh calon lokasi yang layak untuk sawah. Pelaksanaan survei dan investigasi dapat dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan desain.

Ketiga, desain yaitu suatu metodologi pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dengan metode pengukuran terestrial atau kombinasi dengan teknik penginderaan jarak jauh. Sebelum pembuatan desain terlebih dahulu dilakukan penyuluhan terhadap petani pemilik lahan.

BACA JUGA: Antara Startup dan Kantor Bergaya Kasual

“Tujuannya agar petani memahami kegunaan desain dan manfaatnya dalam pelaksanaan konstruksi,” katanya.

Keempat, konstruksi yaitu kegiatan ini memiliki beberapa tahapan, mulai dari mempersiapkan petani (sosialisasi, pendaftaran ulang petani, surat pernyataan kesanggupan petani) persiapan administrasi, hingga persiapan lapangan. 

Dalam kegiatan konstruksi perluasan sawah terdapat beberapa jenis kegiatan, yakni pembersihan lahan (land clearing) dan perataan lahan (land leveling), pembuatan pematang batas pemilikan, pembuatan jaringan irigasi tingkat usaha tani, jaringan drainase, pembuatan pintu-pintu bagi tersier, pintu klep, dan pembuatan jalan usaha tani serta prasarana lain yang bersifat pelayanan umum.

Kelima, pemanfaatan Sawah Baru yaitu lahan sawah baru yang telah selesai dicetak harus segera dimanfaatkan/ ditanami oleh petani dengan tanaman padi. Petani perlu didukung dengan berbagai prasarana dan sarana budidaya padi sawah, seperti alat mesin pertanian, benih, pupuk, pestisida dan lain sebagainya.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Korsel Kembangkan Bisnis Kopi di Lahan Perhutani


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler