Zeni TNI AD Dukung Swasembada Pangan

Kamis, 07 April 2016 – 02:32 WIB
ILUSTRASI. FOTO: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Sesuai  dengan butir ketujuh Nawacita “mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik”, Presiden RI Joko Widodo secara konkrit menargetkan kemandirian ekonomi di sektor pangan. Hal ini dikarenakan ketahanan pangan merupakan salah satu faktor penentu dalam stabilitas nasional suatu negara baik di bidang ekonomi, keamanan, politik dan sosial.

Oleh sebab itu, ketahanan pangan merupakan program utama dalam pembangunan pertanian saat ini dan masa mendatang.

BACA JUGA: BP Batam Ganti Pengurus, Tim Audit Langsung Bekerja

TNI sebagai salah satu pilar utama bangsa mempunyai komitmen untuk mendukung secara maksimal program pemerintah tersebut. TNI Angkatan Darat dalam hal ini Zeni TNI AD Program Cetak Sawah telah menggapai sukses di tahun 2015 dengan pencapaian 20.166 Ha, dalam kurun waktu hanya 120 hari.

Hal positif ini dilanjutkan dengan perjanjian kerja sama pelaksanaan kegiatan perluasan sawah antara TNI Angkatan Darat dengan Kementerian Pertanian pada bulan Januari 2016 lalu. Jajaran TNI AD sanggup mencetak sawah-sawah baru. Prajurit TNI AD menjadi pendamping petani dalam menjamin upaya-upaya terwujudnya swasembada pangan tersebut.

BACA JUGA: Antara Startup dan Kantor Bergaya Kasual

Menurut Kepala Bidang Penerangan Umum (Kabidpenum) Puspen TNI Kolonel Czi Berlin G, di Jakarta,Rabu (6/4/2016), dalam rangka keberlanjutan program tersebut TNI AD melalui Direktorat Zeni Angkatan Darat (Ditziad) membentuk sembilan Kepala Pelaksana Lapangan (Kalaklap) yang melibatkan seluruh satuan Zeni TNI AD.

Peralatan yang digunakan meliputi 368 unit Excavator, 110 unit Doozer, 6 unit Dump Truck, 2 unit Jhonderre dan 1 unit Ponton.

BACA JUGA: Korsel Kembangkan Bisnis Kopi di Lahan Perhutani

“Zeni TNI AD Program Cetak Sawah tahun 2016 ini digelar di sembilan provinsi, yaitu Papua, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Jambi, Sumatera Selatan dan Lampung, terdiri dari 52 Kabupaten dan 4 Distrik dengan target berjumlah 68.615 Ha. Sementara untuk daerah yang mendapat target luasan terbesar berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat seluas 14.770 Ha,” kata Kolonel Czi Berlin.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... OJK Minta KUR Diarahkan ke Sektor Pertanian


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler