50 Persen Penduduk Alami Gigi Sensitif

Dokter: 70 Persen Bermasalah dengan Gusi

Senin, 27 September 2010 – 07:38 WIB
JAKARTA - Sering merasakan ngilu di gigi ketika mengonsumsi minuman panas atau dingin, atau ketika mengonsumsi makanan asam dan manis? Jika iya, berarti anda menderita gigi sensitif (hipersensitif dentin)Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Erlangga, Prof DR Drg Moch Rubianto MS, Sp

BACA JUGA: Opsi Ganti Hati Masih Mahal

Perio(k) menjelaskan, biasanya rasa ngilu yang timbul itu terasa sangat tajam, singkat, dan seringkali tidak terdiagnosis, bahkan terabaikan.

Parahnya, sekitar 50 persen penduduk Indonesia katanya, mengalami masalah gigi sensitif, bahkan tanpa mereka sadari
Sementara, masalah terhadap gusi, malah lebih besar lagi

BACA JUGA: Orang Pendek Susah Jodoh?

"70 persen penduduk Indonesia itu punya penyakit gusi," ujarnya dalam sebuah seminar di Mal Taman Anggrek, Jakarta, kemarin.

Dikatakan, masalah gigi sensitif bukanlah insiden yang timbul akibat penyakit gigi, namun terjadi akibat menipisnya enamel, penurunan gusi dan terbukanya dentin (sebuah lapisan di bawah enamel)
Nyeri yang berkaitan dengan sensitivitas sendiri, umumnya terjadi dalam syaraf gigi

BACA JUGA: Waspadai Penyakit Paskalebaran

"Gigi sensitif merupakan satu rangkaian dari sistem tubuh kita yang mengalami kematian yakni gigi," imbuhnya.

Sementara pembicara lain, Maria Melisa mengatakan, biasanya masalah gigi sensitif mulai dialami saat usia 20-50 tahunWanita memiliki resiko memiliki gigi sensitif lebih besar, meski menganut hidup bersihSoalnya, kebanyakan wanita ingin tampil dengan gigi yang bersih dan putihMereka sering melakukan bleaching gigi, bahkan menggosok gigi dengan tekanan berlebih.

"Kebiasaan menggosok gigi dengan tekanan berlebih, dapat membuat gusi mengalami iritasi, atau gusi menurun dari leher gigiAkibatnya, lama-kelamaan akar gigi akan terbuka (resesi gingiva), leher gigi berlubang, lapisan email pun akan berkurang ketebalannyaSehingga bila minum air dingin, asam maupun manis, atau bahkan tersentuh bulu sikat gigi pun, akan terasa ngilu," tandasnya.

Pembentukan lapisan email gigi yang kurang sempurna (ename hypoplasia), juga dikatakan dapat terjadi pada kasus tertentuKeadaan ini pun akan menjadikan gigi menjadi sensitifSelain itu, penumpukan sisa-sisa makanan di daerah pertemuan gigi juga bisa menimbulkan gigi ngiluSisa makanan ini menyusup masuk melalui leher gigi, dan sulit terjangkau sikat gigi sehingga akan sulit dibersihkanLama-kelamaan penumpukannya akan makin banyak, dan menekan saku gusi makin dalam dari keadaan normal.

Dijelaskan pula, secara garis besar penyebab sensitivitas gigi antara lain adalah penurunan gusi, buruknya kebersihan gigi dan mulut, bleaching (pemutihan permukaan gigi), terkikisnya email, hingga penyikatan gigi terlalu kuatBisa juga didapat oleh pasien lansia, karena kebiasaan konsumsi makanan/minuman yang bersifat asam, mulut kering dan produksi air liur sedikit, sering mengalami gigi gerinding saat tidur, serta infeksi gusi yang terus-menerus.

Prof Rubianto pun menyarankan agar tidak lekas menyikat gigi setelah makanMenyikat gigi setelah makan katanya, bisa memicu terjadinya gigi sensitif, karena PH di dalam mulut mengalami penurunanMenurutnya, ada baiknya menunda menggosok gigi setelah makan, atau melakukan sikat gigi 25 menit setelahnyaLalu, saat menggosok gigi, gunakan bulu sikat yang lembut tanpa harus menggosok dengan kuat.

"Jika masalah gigi sensitif terus mengganggu, lakukan konsultasi dengan dokterAgar dilakukan perawatan lebih intensif, untuk mengurangi pergerakan cairan dalam tubuli dentin dan menghambat respon ujung-ujung syaraf penyebab nyeri," pungkasnya(dew/ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilah Sampah ke Lima Wadah, Jadikan Pendapatan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler