jpnn.com, PASURUAN - Belum seluruhnya guru lembaga PAUD di wilayah Kabupaten Pasuruan, Jatim bergelar sarjana.
Saat ini, tercatat sekitar 538 pengajar hanya lulusan SMP atau pun SMA.
BACA JUGA: Mayoritas PAUD Dikelola Masyarakat
Kepala Bidang PAUD dan Dikmas Dispendik Kabupaten Pasuruan Heri Mulyono menyampaikan, jumlah guru PAUD di wilayah Kabupaten Pasuruan mencapai 4.035 pengajar.
Jumlah itu terbagi atas 1.539 pengajar lembaga kelompok bermain (KB) dan 2.496 guru TK.
BACA JUGA: Ibu Negara Hibur Anak PAUD, Soleram..Soleram...Soleram
Di antara ribuan guru tersebut, masih ada ratusan pengajar yang belum bergelar sarjana. Khususnya pengajar kelompok bermain.
"Untuk guru TK, semuanya sudah bergelar sarjana," katanya.
BACA JUGA: Sistem PAUD di Indonesia Mematikan Kreativitas Anak
Heri menjelaskan, di antara 1.539 pengajar di lembaga KB, baru sekitar 65 persen yang bergelar S-1 PAUD.
Artinya, masih ada 538 pengajar kelompok bermain yang belum bergelar sarjana.
Banyaknya pengajar kelompok bermain yang belum bergelar sarjana, ujar Heri, bukan tanpa sebab.
Rata-rata, mereka direkrut lembaga KB dari kader PKK. Jenjang pendidikan mereka rata-rata baru sebatas SMP hingga SMA atau pun kejar paket.
Pihaknya tak bisa memaksakan para pengajar PAUD tersebut untuk melanjutkan ke jenjang sarjana.
"Kalau memaksakan, kami tidak bisa. Karena untuk kuliah, mereka kan mandiri, tidak didukung pemkab. Tapi, kami terus mendorong pengajar-pengajar yang belum sarjana itu agar bisa sarjana," ucap Heri.
Meski belum bergelar sarjana, pihaknya meyakinkan untuk tidak meragukan keterampilan maupun kemampuan mereka dalam mengajar.
Sebab, pemerintah pusat menyiapkan pelatihan dasar tentang keguruan bagi guru kelompok belajar tersebut.
Tahun ini, pemerintah pusat menyiapkan program pelatihan untuk 450 pengajar KB.
Jumlah itu naik dibanding 2015 yang hanya 80 pengajar.
"Jadi, meskipun belum sarjana, ada pelatihan yang diberikan pemerintah pusat untuk meningkatkan kemampuan mengajar. Pelatihannya berjenjang. Mulai tingkat dasar, lanjut, hingga mahir," urainya. (one/mie/c21/diq/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bunda PAUD: Ortu Jangan Wajibkan Anak Bisa Calistung
Redaktur & Reporter : Natalia