KENDARI--Sebanyak 58 kasus gizi buruk yang melanda masyarakat Buton Utara (Butur), ternyata tidak diketahui pemerintah Sulawesi Tenggara (Sultra). Hal ini diakui Gubernur Sultra bahwa pihaknya belum bisa mengambil kesimpulan terkait kasus gizi buruk iniPenyebabnya, perlu diadakan investigasi lapangan untuk mencari data valid mengenai kebenaran penyakit tersebut.
"Saya belum menerimah laporan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra maupun dari Pemerintah daerah (Pemda) Butur, selanjutnya akan dikroscek dulu, apakah informasi gizi buruk itu benar adanya atau hanya isu semata," paparnya.
Nur Alam mengatakan, untuk memastikan keberadaan gizi buruk itu secepat mungkin akan mempertanyakan terhadap Dinkes
BACA JUGA: 60.700 Penduduk Bandung Ber-KTP Ganda
Pasalnya, jika informasi adanya 58 kasus gizi buruk temuan Musyawarah Perencanaan Kesehatan (Waraka) Butur itu benar, tentunya harus segera mendapat penanganan.Nur Alam menegaskan penyebab utamanya harus diselidiki secara pasti, misalnya, kondisi masyarakat Butur memang kekurangan pangan, atau faktor ekonomi atau ada penyebab lain.
"Penyakit gizi buruk itu harus dilihat dari beberapa aspek
BACA JUGA: E-KTP Kekurangan Alat
Toh, jangan sampe memang dalam keadaan sakit dan susah makan, kalau orang sakit nggak makan pasti gizi buruk," ujarnya.Untuk diketahui, temuan 58 kasus gizi buruk ini dilakukan oleh Waraka Butur yang melibatkan partisipasi masyarakat antara Mei-Juli 2011
BACA JUGA: Penderita AIDS di Batam Didominasi Pria
Anehnya, penyakit gondok ditemukan pada beberapa kawasan pesisir pantai.(m1)BACA ARTIKEL LAINNYA... Separatis Muncul di Baubau
Redaktur : Tim Redaksi