jpnn.com, POSO - Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Sulawesi Tengah memusnahkan enam bom lontong berdaya ledak tinggi yang disita dari kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulteng.
Pemusnahan enam bom lontong itu dilakukan di Markas Kompi I Batalyon Satuan Brimob Polda Sulteng di Kabupaten Poso, Sulteng, Rabu (22/12).
BACA JUGA: Ali Kalora Sudah Tewas, TNI Buru 4 DPO Teroris MIT di Poso
Wakasatgas Humas Operasi Madago Raya AKBP Bronto Budiono menjelaskan pemusnahan dilakukan karena bom lontong itu memiliki daya ledak tinggi atau high explosive.
"Untuk menghindari resiko bahaya dalam penyimpanan barang bukti bom lontong maka dilakukan disposal atau dimusnahkan dengan cara diledakkan," jelas AKBP Bronto Budiono saat dihubungi di Poso, Rabu (22/12).
BACA JUGA: TNI: Kekuatan MIT Poso Makin Melemah
Sebelum dimusnahkan, kata Bronto, barang bukti tersebut diurai oleh tim Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Sulteng. Hal itu dilakukan untuk mengetahui dan mempelajari unsur yang terkandung di dalam bom lontong tersebut.
Dia menjelaskan enam bom lontong yang merupakan bom pipa PVC memiliki daya ledak tinggi itu adalah barang bukti sitaan Satgas Tinombala 2014.
BACA JUGA: Kejar Sisa Teroris Poso, Satgas Madago Raya Dapat Tambahan Kekuatan Pasukan Brimob
Bronto memerinci tiga bom rakitan merupakan hasil sitaan saat kontak tembak aparat keamanan dengan kelompok MIT Poso di pondok Jumrian alias Tamar, Desa Tamanjeka, Kecamatan Poso Pesisir, 19 September 2014.
Selanjutnya, tiga bom rakitan lainnya merupakan barang bukti hasil kontak tembak personel Brimob Polri di pegunungan Impo Desa Padalembara, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, 30 Oktober 2014.
Lebih lanjut Bronto menjelaskan hingga saat ini pengejaran terhadap empat DPO dari kelompok MIT terus dilakukan oleh Satgas Madago Raya.
Keempat DPO tersebut, yakni Askar alias Jaid alias Pak Guru, Muhklas alias Galuh alias Nae, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang dan Suhardin alias Hasan Pranata.
"Kami berharap dukungan dan doa dari masyarakat di Kabupaten Poso, Sigi dan Parimo serta masyarakat Sulawesi Tengah pada umumnya, untuk menuntaskan terhadap segala bentuk teror yang dilakukan oleh DPO teroris tersebut," kata dia.
“Kami berharap daerah Kabupaten Poso, Sigi dan Parimo khususnya dan Sulawesi Tengah kembali aman dan kondusif," pungkas AKBP Bronto Budiono. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy