6 Fakta Gadis Penjual Jamu Gendong Pemikat Warganet

Senin, 12 Februari 2018 – 08:08 WIB
Penjual jamu gendong yang menjadi viral di medsos. Foto: Instagram/dagelan_jowo

jpnn.com - Gadis penjual jamu gendong bernama Pratiwi Safarina sedang jadi buah bibir warganet. Penjual jamu yang biasa menjajajakan jualannya di wilayah Jonggol, Kabupaten Bogor itu mendadak tenar setelah paras ayunya terjepret kamera dan fotonya diunggah ke Instagram.

Beragam komentar mucul dari netizen. Sebagian besar komentar memuji wajah ayunya yang memesona.

BACA JUGA: Aduhai, Gadis Penjual Jamu Gendong Ini Bikin Gimana Gitu...

Baca juga: Aduhai, Gadis Penjual Jamu Gendong Ini Bikin Gimana Gitu...

Gadis belia yang biasa disapa dengan panggilan Tiwi itu memang membuat banyak netizen meleleh. Berikut ini adalah fakta tentang Pratiwi:

BACA JUGA: Kuta dan Teluknarat Top 10 Destinasi Instagramable Honeymoon

1. Dari Wonogiri merantau di Jonggol
Pratiwi adalah warga dari Desa Conto, Kecamatan Bulukerto, Kabupaten Wonogiri. Ayahnya bernama Marimin, sedangkan ibunya adalah Narni.

“Saya ikut orang tua merantau di Bogor. Jualan jamu baru enam bulan ini sejak Agustus,” ujarnya.

BACA JUGA: Ketum Partai Kakbah Tegaskan Presiden Jokowi Ahli Sedekah

2. Belum berusia 17 tahun
Pratiwi kelahiran Mei 2001. Gadis belia yang tak tertarik bersekolah lagi itu merupakan tamatan SMP N 3 Bulukerto. "Lulus SMP 2016,” tuturnya.

3. Bikin jamu sendiri
Tiwi meracik sendiri jamu jualannya. Keterampilan meracik jamu tradisional mengalir dari ibunya.

4. Sering digoda Bikin jamu sendiri
Selama enam bulan menekuni usaha jamu gendong di perantauan, Tiwi sudah mengalami banyak suka dan duka. Di antaranya kesasar saat naik angkutan kota, hingga digoda oleh para lelaki yang iseng.

"Ya digoda-goda itu yang harus membuat saya kuat. Awalnya memang takut, sudah mau putus asa. Tapi itu kan godaan orang usaha, akhirnya saya tahan," ungkapnya

5. Bekerja paling lama lima jam
Jam kerja Tiwi saat menjajakan jamu tak sampai setengah hari. Dia berangkat kerja pukul 14.00.

"Pulang jam setengah enam. Kadang kalau lagi ramai jam setengah tujuh baru sampai indekos,” jelasnya.

6. Ogah lanjutkan sekolah, pilih segera menikah
Tiwi mengaku sudah tidak akan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Dia memilih fokus usaha berjualan jamu gendong untuk masa depannya nanti.

"Lha badannya sudah bongsor. Lagian saya akan menikah bulan Juni ini," pungkasnya.(rs/kwl/bay/JPR)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 59 Persen Pelaku e-Commerce Berjualan di Media Sosial


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler