jpnn.com, JAKARTA - OLAHRAGA merupakan salah satu kegiatan yang wajib dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh.
Bagi penderita diabetes, selain menghindari beberapa makanan dan minuman agar kadar gula darah tetap stabil, olahraga juga bisa membantu mereka.
BACA JUGA: 3 Minuman Sehat Ini Bikin Kadar Gula Darah Melonjak Drastis Lho
Rutin melakukan beberapa jenis latihan atau olahraga terbukti bisa menjaga kadar gula darah penderita diabetes selalu stabil.
Berikut ini penjelasannya, seperti dilansir laman Genpi.co.
BACA JUGA: Kiat Aman Berpuasa bagi Penderita Diabetes
1. Berenang
Menyelam di air tidak memberi banyak tekanan pada tubuh Anda dibandingkan dengan berjalan atau jogging.
American Diabetes Association menyebutkan, diabetes tipe 2 bisa menyebabkan komplikasi kaki, termasuk neuropati.
BACA JUGA: Ingin Tetap Bugar Saat Menjalankan Ibadah Puasa, Lakukan 4 Jenis Olahraga Ringan Ini
Kondisi neuropati bisa menyebabkan hilangnya rasa pada kaki.
Untuk mencegahnya, Anda bisa membeli sepatu air untuk melindungi kaki kamu di kolam renang.
2. Jalan Cepat
Jika sebelumnya tidak memiliki rutinitas olahraga, sebaiknya Anda memulainya dengan berjalan kaki.
Ini adalah olahraga ringan dengan banyak manfaat. Yang Anda butuhkan hanyalah sepasang sepatu yang bagus dan tempat untuk melakukan jalan cepat.
Berjalan merupakan salah satu kegiatan yang paling dianjurkan untuk penderita diabetes tipe 2.
Menurut Harvard T.H. Chan, dari Sekolah Kesehatan Masyarakat, jalan cepat bisa meningkatkan detak jantung.
Ini dianggap sebagai latihan intensitas sedang. Berjalan pada kecepatan 30 menit per hari lima hari per minggu akan membantu mencapai 150 menit latihan intensitas sedang.
3. Tai Chi
Menurut Mayo Clinic, tai chi adalah tradisi Tiongkok kuno. Peserta bergerak melalui serangkaian aktivitas yang dilakukan dengan lambat dan santai bersama dengan pernapasan dalam.
Sebuah studi meta-analisis dari 14 studi, yang diterbitkan pada Juli 2018 di Journal of Diabetes Research, menyimpulkan bahwa tai chi adalah cara yang efektif bagi penderita diabetes tipe 2 untuk mengelola kadar glukosa darah dan A1C mereka.
Tai chi sangat ideal untuk penderita diabetes, karena memberikan kebugaran dan menurunkan stres sekaligus.
Tai chi juga meningkatkan keseimbangan dan bisa mengurangi kerusakan saraf atau neuropati, yang merupakan komplikasi umum di antara penderita diabetes.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Gerontology and Geriatric Medicine edisi Desember-Januari 2018 melihat efek tai chi pada orang yang memiliki neuropati perifer (PN).
Para peneliti menemukan, bahwa latihan tidak menyembuhkan PN, tetapi meningkatkan keseimbangan, fleksibilitas, dan kekuatan.
Melatih keseimbangan setiap hari adalah komponen penting untuk tetap berdiri mandiri seiring bertambahnya usia.
Jika tidak melakukan tai chi, masukkan beberapa latihan keseimbangan lainnya ke dalam rutinitas mingguan untuk mengurangi risiko jatuh.
4. Latihan Sepeda Statis
Bersepeda juga merupakan bentuk latihan aerobik, yang membuat jantung lebih kuat dan paru-paru berfungsi lebih baik.
Olahraga ini adalah cara nyaman untuk membakar kalori. Latihan sepeda statis beberapa kali per minggu ternyata bisa mengurangi risiko obesitas, tekanan darah tinggi, dan kadar trigliserida.
Itu didapat dari sebuah penelitian yang diterbitkan pada Maret 2018 di American Journal of Health Promotion.
5. Latihan Beban
Manfaat latihan beban bukan hanya penting untuk penderita diabetes, tetapi untuk semua orang.
Latihan beban membangun massa otot. Ini penting bagi mereka yang menderita diabetes tipe 2.
Jika kehilangan massa otot, Anda akan lebih sulit mempertahankan gula darah.
Rencanakan latihan ketahanan atau latihan beban setidaknya dua kali seminggu sebagai bagian dari rencana pengelolaan diabetes.
6. Yoga
Penelitian menunjukkan yoga bisa membantu menurunkan stres dan mengelola kondisi gula darah pada pengidap diabetes.
Ketika tingkat stres meningkat, kadar gula darah juga ikut meningkat.
Sebuah studi yang diterbitkan pada Maret 2017 di Journal of Physical Activity & Health menyimpulkan, yoga membantu mengurangi gejala depresi pada orang dewasa dengan diabetes tipe 2.(genpi/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Fany Elisa