jpnn.com - Pengadilan Turki menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada enam jurnalis atas tuduhan ikut dalam percobaan kudeta pada 2016.
Putusan ini merupakan perubahan haluan yang tajam setelah pengadilan tinggi negara tersebut memerintahkan para wartawan dibebaskan.
BACA JUGA: Dubes Turki Ingin Boyong Anies-Sandi ke Istanbul
Dua di antara mereka merupakan orang terkemuka, yakni Mehmet Altan, seorang profesor ekonomi dan jurnalis, serta saudaranya Ahmet yang juga seorang jurnalis.
Keduanya dituduh memberikan pesan rahasia dalam sebuah acara talk show di sebuah televisi sehari sebelum pemberontakan militer terjadi.
BACA JUGA: Pasal di RUU KUHP Ancam Kebebasan Pers?
Nazli Ilicak, seorang jurnalis terkenal lainnya, juga termasuk diantara terdakwa yang dijatuhi hukuman.
Seperti diberitakan Reuters, Jumat (16/2), kasus ini semakin membuktikan keprihatinan mendalam mengenai kebebasan pers di Turki pada era Presiden Recep Tayyip Erdogan.
BACA JUGA: AS, Rusia dan Turki Menebar Maut di Syria
Putusan tersebut mendapat kecaman keras dari kelompok hak asasi manusia dan badan internasional mengenai kebebasan media. Dalam petikan kecaman yang bergulir Turki harus membatalkan keputusan tersebut.
Keenam wartawan itu membantah semua tuduhan. Setidaknya tiga dari mereka sudah berada di penjara selama sekitar 17 bulan.
Pengadilan konstitusional, yang merupakan pengadilan tertinggi Turki, sebelumnya memutuskan Mehmet Altan dibebaskan lantaran penahanan itu melanggar hak-haknya.
Namun, pengadilan pidana menolak permintaan tersebut dan memutuskan untuk tetap menahan Mehmet di penjara sementara persidangan berlanjut.
Ahmet Altan dikenai tuduhan setelah dia mengatakan dalam suatu acara, "Perkembangan apa pun yang mengarah pada kudeta militer di Turki, dengan membuat keputusan yang sama, Erdogan sedang membuka jalan yang sama".
Dalam program yang sama, Mehmet Altan meminta "struktur lainnya" di dalam pemerintahan yang mengawasi perkembangan itu "untuk melakukan sesuatu".
Jaksa menganggap bahwa komentar-komentar itu merupakan pesan rahasia kepada para pengikut Fethullah Gulen, ulama Turki yang dituding Ankara sebagai sosok yang menggerakkan percobaan kudeta. (nes/rmol)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penderitaan Anak-Anak Kurdi Dibombardir Pasukan Erdogan
Redaktur & Reporter : Adil