6 Manfaat Ikan Tuna yang Baik untuk Tubuh, Bikin Jantung Bahagia

Kamis, 23 Desember 2021 – 09:44 WIB
Ikan Tuna hasil tangkapan nelayan. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - IKAN merupakan salah satu makanan yang sering dikonsumsi banyak orang.

Salah satu ikan yang sangat disukai banyak orang adalah ikan tuna.

BACA JUGA: Gokil, Ikan Tuna Sirip Biru Terjual dengan Harga Rp 2,7 Miliar

Ikan tuna mengandung berbagai nilai gizi seperti lemak, karbohidrat, protein, vitamin D dan lainnya.

Ikan tuna bisa dikonsumsi dalam berbagai bentuk hidangan, mulai dari digoreng, sushi hingga dalam bentuk salad.

BACA JUGA: 6 Ikan Sehat yang Wajib Anda Konsumsi, Tubuh Pasti Suka

Berikut ini penjelasannya, seperti dikutip laman Stylecraze.

1. Menurunkan Risiko Penyakit Kardiovaskular

BACA JUGA: Ikan Tuna Donggala Tembus Pasar Amerika

Mengonsumsi ikan dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung.

Tuna kaya akan asam lemak omega-3 yang bisa membantu memperlebar arteri dan menunda pembentukan plak di dalamnya.

Selain itu, asupan tinggi asam lemak esensial ini juga bisa membantu mengurangi kadar trigliserida dan menurunkan tekanan darah.

Tuna juga kaya akan niasin dan vitamin B kompleks, yang bisa mendukung kesehatan jantung.

Tuna kaya potasium juga menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

Tuna kaya akan asam lemak omega-3, yang membantu menurunkan kolesterol dan meningkatkan kesehatan jantung secara umum.

Ini adalah makanan yang bagus untuk dimasukkan ke dalam diet Anda.

Namun, pastikan tuna benar-benar matang atau sembuh sebelum dimakan.

2. Meningkatkan Visi

Asam lemak omega-3 dalam tuna bisa membantu memperlambat kehilangan penglihatan yang disebabkan oleh degenerasi makula terkait usia (AMD).

Asam lemak ini juga bisa membalikkan tanda-tanda sindrom mata kering.

Selain itu, penelitian menunjukkan asupan makanan asam lemak omega-3 mungkin penting untuk perkembangan visual yang optimal.

Asupan mereka juga ditemukan untuk mencegah kerusakan retina pada tikus.

Selain itu, pemberian DHA, asam lemak omega-3, sebelum iskemia (berkurangnya aliran darah) membantu mengurangi kerusakan retina akibat tekanan pada monyet.

Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami manfaat asam lemak omega-3 ini.

3. Membantu Menurunkan Berat Badan

Tuna kaya protein meningkatkan rasa kenyang dan membuat Anda kenyang lebih lama.

Eicosapentaenoic acid (EPA), asam lemak omega-3, ditemukan untuk merangsang produksi leptin (hormon kelaparan internal), yang membantu mengurangi rasa lapar dan meningkatkan tingkat energi.

Namun, fenomena ini hanya diamati pada orang gemuk.

Peningkatan kadar leptin ini bisa membantu menghindari penambahan berat badan setelah menurunkan berat badan melalui pembatasan kalori.

4. Menurunkan Tekanan Darah

Tuna mengandung potasium, yang bisa membantu menurunkan tekanan darah.

Mineral ini melawan efek negatif dari asupan natrium yang tinggi.

Sebuah studi menemukan asupan makanan kalium telah menurunkan tekanan darah secara signifikan baik pada pasien hipertensi dan pasien yang tidak menderita hipertensi.

Kalium juga ditemukan untuk mengurangi risiko infark miokard.

5. Meningkatkan Kesehatan Tulang

Tuna adalah sumber vitamin D yang sangat baik, yang membantu tubuh kita menyerap kalsium secara efektif.

Kekurangan vitamin D dikaitkan dengan pengeroposan tulang, yang pada akhirnya bisa menyebabkan osteoporosis (tulang rapuh), patah tulang, osteomalacia (pelunakan tulang), dan kelemahan otot.

Sebuah penelitian menunjukkan suplementasi vitamin D bisa menurunkan pergantian tulang (resorpsi) dan meningkatkan kepadatan mineral tulang.

Selain itu, tuna juga mengandung sejumlah besar magnesium dan fosfor yang meningkatkan kesehatan tulang.

6. Meningkatkan Imunitas

Selenium adalah antioksidan kuat dan nutrisi penambah kekebalan yang kuat yang ada dalam tuna.

Kekurangannya bisa berdampak negatif pada sel-sel kekebalan dengan merusak beberapa fungsinya selain meningkatkan stres oksidatif.

Selenoprotein dalam selenium makanan membantu memulai kekebalan.

Selain itu, melengkapi selenium juga bisa membantu mengatur respons imun yang berlebihan dan mengelola gangguan inflamasi kronis.(fny/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler