jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan (PPN) Bambang Brodjonegoro mengatakan pemindahan ibu kota negara hanya salah satu dari sejumlah upaya pemerintah mengurangi kesenjangan antara Jawa dan luar Jawa.
Selain memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke wilayah luar Jawa, pemerintah juga telah merancang pengembangan sejumlah wilayah di seluruh tanah air menjadi kota metropolitan.
BACA JUGA: Begini Respons Misbakhun Soal Wacana Pemindahan Ibu Kota Negara
"Untuk mengurangi kesenjangan Jawa luar Jawa, kami juga akan kembangkan enam wilayah metropolitan enam tahun ke depan," ucap Bambang di Kantor Staf Presiden (KSP), Jakarta pada Senin (13/5).
Enam wilayah itu adalah Kota Medan, Palembang, Banjarmasin, Makassar, Manado dan Denpasar. Dengan memgembangkannya jadi kawasan metropolitan, maka wilayah di sekitarnya bisa ikut berkembang.
BACA JUGA: Bye Bye Jakarta, Ibu Kota Baru Rampung 2024
"Itu untuk memecah kegiatan ekonomi di luar Jawa. Sebagai upaya untuk menyebarkan kegiatan ekonomi," jelas mantan menteri keuangan ini.
Di sisi lain, pemerintah terus mendorong pembangunan Kalimantan dengan menjadikannya pusat pemerintahan.
BACA JUGA: Misbakhun Sebut Pemindahan Ibu Kota Legacy Besar Jokowi untuk Bangsa
Sebab, wilayah tersebut salah satu pulau yang kegiatan ekonominya terpengaruh rendahnya komoditas dan ketergantungan terhadap sumber daya alam (SDA).
"Kita negara kesatuan. Kita ingin rentang kendali lebih efektif dan efisien. Agar ibu kota pemerintahan lebih ke tengah dan ibu kota ini hasil pemikiran bangsa Indonesia," tandasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibu Kota Baru Dibangun dari Nol, Sebegini Kapasitasnya
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam