60 Bangku Esek-esek di Pantai Diobrak-abrik

Kamis, 26 Juni 2014 – 06:53 WIB

jpnn.com - MEULABOH – 60 bangku atau tempa duduk diduga lokasi untuk esek-esek di sejumlah kafe di tepi laut Desa Suak Ribee, Johan Pahlawan, Aceh Barat, diobrak-abrik dan dibongkar petugas Wilayatul Hisbah (WH), Rabu (25/6) sekitar pukul 09.30 Wib.

Pembongkaran tempat mesum selain WH, juga terlihat petugas Sat Pol PP, Polisi MIliter (POM), TNI, dan Polri. Petugas berjumlah sekitar 70 orang itu, menertibkan sejumlah tempat kafe diduga arena mesum.

BACA JUGA: Perkosa Gadis Idiot, Kakek Babak Belur Dihajar Massa

Terdata sebanyak 60 tempat duduk tertutup, biasanya dijadikan lokasi bermesraan pasangan kasmaran dibongkar. Dukungan pembongkaran kafe mesum itu, datang dari kalangan ibu-ibu.

Pemuda dan perangkat Desa  Suak Ribee juga memberikan apresiasi dan jempol kepada para petugas yang berupaya membersihkan desa mereka dari perbuatan asusila.

BACA JUGA: Anak Direhabilitasi Narkoba, Orang Tua Bisa Dipenjara

Kasat Pol PP dan WH Aceh Barat Samsul Alam, usai melakukan pembongkaran kafe esek-esek, mengaku tindakan itu diputuskan, setelah diberikan waktu beberapa hari untuk menata ulang kafe-nya secara bersyariat.” Warning itu tidak diindahkan, terpaksa kami bongkar tempat duduk kafe itu,” jawabnya.

Dari 12 kafe esek-esek Desa Suak Ribee, Meulaboh, memang benar diakui Samsul Alam ada beberapa dinding tempat santai telah dibuka. Tapi niat pembukaan itu belum sesuai yang diharapkan, karena masih terdapat ruang mesum bagi pasangan kasmaran untuk melakukan tindakan esek-esek.

BACA JUGA: Cari Alumni Dolly, Ketemunya Pasangan Bukan Suami-istri

”Ya, terpaksa dibongkar juga tempat duduk kafe yang masih tertutup itu,” jelas Samsul Alam.

Walau adanya penertiban tegas demikian, Kasat Pol PP dan WH ini, mengaku tidak memiliki niat sedikitpun untuk melarang warga membuka tempat usaha. Tapi, pinta Samsul Alam berkali-kali, alangkah bagusnya jika tempat usaha yang dibuka mendukung penerapan syariat di Aceh Barat, dengan tidak menyediakan tempat tertutup sebagai ruang bagi kalangan remaja untuk melakukan hal tidak baik.

Samsul Alam mengharapkan pelaku usaha kafe ini, supaya lebih mengutamakan menu kulinernya, kepada para pelanggan, dari pada menawarkan jasa lokasi santai ala esek-esek.”Carai duit yang halal dan mendapat berkah, karena uang itu akan kita bawa pulang ke rumah,” jelasnya.

Apalagi, menjelang pelaksanaan ibadah pada bulan suci Ramadan 1435 Hijriah,tentu sangat diharapkan Samsul Alam, para pemilik kafe dapat menunaikan ibadah puasa dengan bertawakal kepada Allah SWT.

Pemilik Kafe juga diminta menandatangani surat kesepakatan tidak akan mengulangi menyediakan jasa lokasi berbuat mesum, dikemudian hari. (den)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siswi SD Disetubuhi Ayah di Samping Ibunya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler