jpnn.com, SOLO - Ketua Smart Learning and Character Center PGRI (PSLCC) Prof. Richardus Eko Indrajit mengungkapkan SMA Regina Pacis Solo menjadi sekolah pertama dan satu-satunya yang memadukan metaverse dengan pedagogi Project Base Learning.
Hal itu disampaikan Prof. Eko pada seminar parenting yang diadakan dalam Expo Teknologi Gelar Karya Project IL3 & P5 SMA Regina Pacis Solo, Jumat (12/5).
BACA JUGA: SMK Bhina Tunas Bhakti Juwana Pati Gandeng Arutala, Hadirkan Metaverse
Pakar teknologi informatika itu memberikan pembekalan kepada sekitar 700 orang tua siswa. Menurut dia orang tua harus dibekali literasi digital yang cukup dalam menghadapi kemajuan teknologi pada pendidikan anak-anak.
Gelar karya bertema Innovation for Better Future ini menampilkan 60 pulau metaverse karya 334 siswa-siswi kelas XI.
BACA JUGA: UT Metaverse Jadi Pelopor Meredefinisi Proses Pembelajaran Digital Jarak JauhÂ
Pulau-pulau ini berisi aneka artefak 3-dimensi, yaitu bangunan, furniture, lanskap, dan kendaraan yang dibuat dalam tema gaya hidup yang berkelanjutan.
Selain itu, dalam gelar karya kali ini, para siswa kelas X menampilkan hasil karya penerapan robotic (Leanbot) dan penggunaan printer 3D untuk tema yang sama.
BACA JUGA: Hadapi Era Metaverse, Kominfo Ajak Masyarakat Tumbuhkan Kesadaran Keamanan Diri
Ketua Yayasan Winayabhakti Solo yang menaungi SMP dan SMA Regina Pacis Solo Sr.Veronica Sri Andayani, OSU mengatakan penerapan teknologi dalam Integrated Learning yang sudah dimulai sejak 2021 merupakan proses menarik. Ini diharapkan mampu makin mengasah kemampuan anak-anak di abad 21.
"Anak-anak diasah kemampuan berkolaborasi, berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif karena teknologi metaverse serta robotic membutuhkan logika algoritma yang sangat menantang,” kata Sr.Vero, sapaan akrabnya.
Dia mengakui pembelajaran ini sangat menantang. Namun dia percaya anak-anak mampu dan akhirnya mereka membuktikannya di ajang Expo Teknologi Gelar Karya Project IL3 & P5.
Super mentor dari Medusa Technology Maria Magdalena menambahkan pembuatan pulau-pulau ini melalui pelatihan metaverse building sejak 27 Februari hingga 17 Maret 2023.
Pelatihan dilakukan secara online maupun offline oleh sembilan mentor Medusa Technology yang mendampingi siswa-siswi selama lebih dari 15 hari.
"Kami selalu berusaha memberikan sarana belajar futuristik terbaik sesuai yang dibutuhkan para siswa," lanjut Maria.
Pada kesempatan sama, Koordinator Tim Integrated Learning (IL) SMA Regina Pacis Solo Listyani Dyah Wulandari, S.Pd. menceritakan cukup banyak tantangan para siswa selama pelatihan.
Namun, dalam prosesnya selain belajar membangun metaverse, mereka juga belajar bekerja dalam tim, membuat konsep awal, dan menerapkan konsep tersebut dalam bentuk dunia virtual 3-dimensi.
“Kesan dalam merancang dan melaksanakan proyek berbasis teknologi ini luar biasa menantang karena dihadapkan pada sebuah hal yang awalnya di luar kemampuan kami," ungkap Listyani.
Dikatakannya hampir mustahil untuk melaksanakan proyek ini. Namun dengan segala upaya belajar, berkomunikasi, literasi, mendapatkan bantuan dari para pakar, ditambah antusiasme siswa yang luar biasa akhirnya terlaksana dengan baik.
Di kesempatan lain, Kepala Sekolah SMA Regina Pacis Solo Dra. Rosalia Widyastuti, M.Pd. mengatakan IL dengan metaverse, robotic dan printer 3D ini sangat menginspirasi. Hasil karyanya luar biasa dan banyak pengalaman yang bisa didapat, terutama keterampilan abad 21.
"Kemampuan dan bakat anak-anak bisa dikembangkan maksimal karena mereka sudah sangat akrab dengan teknologi saat ini," pungkasnya. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad