7 Kali Tes CPNS Selalu Gagal, Guru Honorer Bunuh Diri

Sabtu, 14 Oktober 2017 – 00:30 WIB
Mayat. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, TANGERANG - Dimas Kirana Mulya, 31, guru honorer di SDN 02 Muncul, Kelurahan Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, Tangerang, Banten, bunuh diri diduga stress karena gagal tes CPNS.

Warga Perumahan Batan Indah, Kelurahan Kademangan, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) itu mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari lantai 15 proyek Apartemen Parkland, Jalan Raya Serpong, kemarin (13/10).

BACA JUGA: 12.301 Peserta Tes CPNS Dikerucutkan jadi 1.500

Kapolsek Serpong, Kompol Deddy Kurniawan menjelaskan, aksi bunuh diri itu dilakukan korban sekitar pukul 07.20 WIB.

Dia menceritakan, korban masuk ke dalam proyek apartemen itu sekitar pukul 06.45 WIB. Menggunakan sepeda motor Jialing warna biru B 6286 NMO korban tiba di proyek apartemen itu. Usai memarkirkan kendaraan, Dimas naik ke lantai 15 bangunan apartemen tersebut.

BACA JUGA: Peserta Wajib Hadir 90 Menit Sebelum Tes CPNS Mulai

Setelah itu, dia langsung melompat dari ketinggian 25 meter. ”Aksi korban bunuh diri ini diketahui para pekerja dan pengendara motor yang sedang melintas. Dari hasil rekaman CCTV yang kami peroleh korban masuk ke dalam bangunan ini pagi hari dan memarkirkan motornya di depan gerbang bangunan apartemen,” terangnya kepada INDOPOS (Jawa Pos Group) kemarin (13/10).

Diungkapkan Deddy juga, dari keterangan sejumlah saksi, sebelum aksi bunuh diri guru honorer ini nampak seperti orang bingung.

BACA JUGA: Penting! 5 Ketentuan Ini Wajib Diingat Peserta Tes CPNS

”Saat ditemukan tubuh korban patah di beberapa bagian. Seperti tangan, leher dan posisi tubuh korban masuk ke dalam lobang pot pohon buatan. Jasad korban sudah kami bawa ke RSUD Tangerang, dan kami juga sudah memanggil orang tuanya untuk dimintai keterangan,” jelasnya.

Dari keterangan orang tua korban, lanjut Deddy, diketahui aksi nekat Dimas bunuh diri dengan cara melompat lantaran depresi. Penyebabnya korban tidak lolos tes calon pegawasi negeri sipil (CPNS) Kota Tangsel sebagai guru. Apalagi, korban sudah tujuh kali mengikuti tes untuk menjadi PNS.

Mulyono, orang tua Dimas, mengaku seminggu sebelum aksi bunuh diri itu, putranya sempat curhat, merasa tidak kuat lagi menjalani beban kehidupan.

Dia juga mengatakan, putra pertamanya itu sudah mengundurkan diri sebagai guru honorer di SDN 02 Muncul. ”Baru dua hari dia mengundurkan diri jadi guru honorer,” ucapnya. (cok)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... CATAT! Ini Ketentuan Bagi Peserta Mengikuti Seleksi CPNS


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler