jpnn.com - JAKARTA - Kepala Pusat Pemulihan Aset (PPA) Kejaksaan, Chuck Suryosumpeno, menemukan fakta bahwa tujuh unit kendaraan roda empat dilaporkan hilang dari Gudang terbuka Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Kelas I Jakarta Pusat dan Jakarta Timur.
Menurut Chuck, informasi tersebut diketahui saat dirinya bersama sejumlah pejabat dari lingkungan Kejaksaan Agung (Kejagung) dan perwakilan dari Kementerian Keuangan, melakukan kunjungan ke Rupbasan yang terletak di Bilangan Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (/8/14) lalu.
BACA JUGA: Formasi CPNS 2014 Akomodir Lulusan SMA
"Kita sangat kaget, karena ternyata ada tujuh buah kendaraan roda empat yang merupakan barang bukti, hilang," ujarnya dalam pesan elektronik yang diterima Selasa (12/8).
Atas kehilangan tersebut, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Jakarta Timur, Johny Manurung, kata Chuck, melaporkan kehilangan terjadi tahun 2010 lalu. Atau tiga tahun sebelum Johny menjabat Kajari Jakarta Timur.
BACA JUGA: Gerakan ISIS Diyakini Dapat Dibumihanguskan
Menurutnya, peristiwa kehilangan telah dilaporkan pihak Kejari ke Polres Jakarta Timur pada 2011 lalu. Tujuh kendaraan itu merupakan barang bukti atas perkara yang ditangani Kejari Jakarta Timur. Masing-masing lima kendaraan dari perkara pidana umum dan dua kendaraan lagi dari perkara pidana khusus.
Atas kondisi ini, Chuck mendesak pihak Kejari Jakarta Timur agar menuntaskan perkara kehilangan tersebut. Ia juga mengaku sedih saat melihat kondisi sejumlah barang bukti berupa kendaraan bermotor roda empat dan roda dua yang tidak terawat di Rupbasan tersebut.
BACA JUGA: Data Validasi Honorer K2 yang Masuk Amburadul
Kepala Rupbasan Jakarta Timur, Amam Saipulha, menjelaskan, pihaknya hanya sebatas menjaga dan mengamankan gudang terbuka yang memiliki luas sekitar 2000-an meter persegi tersebut dengan jumlah 100 lebih kendaraan.
Pihak Rupbasan juga menjelaskan, di gudang terbuka itu tidak hanya barang bukti milik kejaksaan, tapi ada juga barang bukti perkara titipan dari KPK seperti 22 buah mobil pemdam kebakaran perkara mantan Menteri Dalam Negeri Hari Sabarno dan mantan Gubernur Jawa Barat Dany Setiawan dan sebagian kecil lagi milik kepolisian.
“Saya sedih, prihatin, tetapi saya juga senang karena bisa datang dan melihat langsung (ke Rupbasan). Ini menjadi pekerjaan besar bagi saya dan teman-teman di PPA untuk menata semuanya,” ujar Chuck. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasil Validasi Honorer K2 tak Lulus Ditunggu Hingga 29 Agustus
Redaktur : Tim Redaksi