7 Tips Keamanan Siber Internasional dari OctaFX, Turis Wajib Catat!

Rabu, 01 Maret 2023 – 14:49 WIB
OctaFX memberikan tujuh tips menjaga keamanan siber saat bepergian ke luar negeri. Ilustrasi: OctaFX

jpnn.com, JAKARTA - Keamanan siber harus terus dijaga kapan pun dan di mana pun, karena celah kejahatan selalu ada.

Salah satu sasaran empuk dari kejahatan siber adalah para turis internasional.

BACA JUGA: Cybersecurity Hackathon Dibidik Jadi Penghubung Talenta Keamanan Siber dan Industri

Oleh karena itu, salah satu hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan perjalanan ke luar negeri adalah keamanan siber.

Broker global yang menyediakan layanan trading online di seluruh dunia sejak 2011, OctaFX memberikan tujuh tips menjaga keamanan siber saat bepergian ke luar negeri, sebagai berikut:

BACA JUGA: APTIKNAS-Naganaya Indonesia Gelar NCC Bahas Keamanan Siber Nasional

1. Jaga keamanan perangkat

Salah satu incaran kejahatan siber adalah kata sandi.

Oleh karena itu, gunakan kata sandi yang kuat dan kunci laptop, ponsel, serta perangkat lain saat tidak digunakan.

BACA JUGA: Ahli Keamanan Siber Dorong Pengembangan Teknologi Pengumpulan Data dan Layanan Digital

Hati-hati saat menggunakan Wi-Fi umum di bandara, hotel, restoran, dan tempat lainnya. Jaringan ini sering kali tidak aman sehingga rentan terhadap upaya peretasan.

Ada beberapa jenis serangan siber yang melibatkan jaringan Wi-Fi publik, misalnya beberapa jaringan tidak menggunakan enkripsi, yang berarti peretas dapat mencegat data yang dikirimkan melalui jaringan tersebut.

Selain itu, ada juga peretasan berkedok Wi-Fi yang mirip dengan jaringan asli.

Setelah terhubung, peretas dapat mencuri informasi pribadi atau menginfeksi komputer dengan malware.

Jenis serangan siber Wi-Fi yang ketiga melibatkan penjahat yang menipu untuk mengunduh perangkat lunak berbahaya dengan kedok syarat mendapatkan akses ke jaringan publik gratis.

2. Hindari komputer publik

Hindari menggunakan komputer yang dapat diakses publik dan stasiun pengisian daya USB.

Komputer yang dapat dipinjamkan atau dapat digunakan di hotel, pusat bisnis, bandara, dan tempat umum lainnya mungkin terinfeksi malware yang dapat mencuri kredensial atau informasi kartu kredit. Sebab, peretas mungkin sudah memasangkan alat perekam penekanan tombol.

Jangan masukkan informasi sensitif apa pun pada perangkat tersebut. Jika benar-benar harus masuk ke beberapa akun lakukan dalam mode incognito dan keluarlah dari akun-akun tersebut setelahnya.

Di sisi lain, stasiun pengisian daya USB umum kemungkinan juga tidak aman digunakan, karena penjahat meletakkan malware atau spyware di dalamnya.

3. Cadangkan data

Saat bepergian, buatlah salinan cadangan paspor dan dokumen perjalanan lainnya, serta informasi keuangan dan pribadi.

Simpan data cadangan di hard drive eksternal yang terenkripsi atau di layanan penyimpanan cloud yang aman, dan pastikan untuk memperbaruinya secara teratur.

Hal itu sebagai antisipasi, jika perangkat hilang atau dicuri, anda masih punya cadangan semua informasi penting.

4. Perbarui perangkat lunak

Selalu perbarui semua perangkat lunak di semua gadget.

Sebab, pembaruan biasanya berisi tambalan keamanan penting yang mempersulit peretas untuk mengeksploitasi keamanan perangkat tersebut.

Perbarui perangkat lunak sebelum bepergian untuk menghindari penggunaan jaringan yang berpotensi menimbulkan masalah selama perjalanan.

5. Waspadalah skimming

Skimming adalah jenis pencurian di mana sebuah perangkat dipasang pada ATM atau sistem pembayaran elektronik lainnya untuk mencuri informasi kartu kredit.

Skimming cukup berisiko saat bepergian, karena penjahat sering kali menargetkan wisatawan yang mungkin kurang menyadari bahayanya.

Untuk melindungi diri dari skimming saat bepergian, hindari perangkat yang mencurigakan yang terkait dengan pembayaran elektronik.

Jika perlu menggunakan ATM, pilihlah yang terletak di kantor bank.

6. Hati-hati dengan kode QR

Penjahat dapat membuat kode QR palsu yang terlihat mirip dengan kode QR yang sah dan kemudian menempatkannya di poster, papan nama, atau bahkan menu di kafe.

Ketika dipindai, kode QR palsu ini dapat menginstal malware di perangkat Anda atau mengarahkan ke situs web phishing di mana informasi pribadi dan keuangan dapat dicuri.

Berhati-hatilah saat memindai kode dari sumber yang tidak dikenal.

Cobalah untuk tidak memindai kode tersebut jika ada pilihan yang lebih aman untuk mendapatkan informasi yang sama.

7. Lakukan riset

Operator yang tidak bermoral akan menawarkan tur dan aktivitas yang kelihatannya resmi dengan biaya yang murah.

Beberapa dari layanan tersebut mungkin di bawah standar atau bahkan tidak ada sama sekali.

Untuk melindungi diri dari operator tur yang curang saat bepergian, lakukan riset terlebih dahulu tentang perusahaan dan tur tersebut, baca ulasan dari pelanggan sebelumnya. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gus Muhaimin Dorong BSSN Lebih Serius Lagi Memperkuat Sistem Keamanan Siber


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler