jpnn.com, JAKARTA - Hingga kemarin belum ada perkembangan mengenai tujuh WNI yang diduga bergabung dengan kelompok Maute di Marawi, Filipinan. Posisi maupun kondisi mereka belum teridentifikasi.
”Belum,” ungkap Kabagpenum Divhumas Polri Kombes Martinus Sitompul. Meski identitas mereka sudah disebar ke seluruh jajaran polda, polres, dan polsek, polisi tidak lantas langsung melakukan pengejaran.
BACA JUGA: Alhamdulillah, 17 WNI Berhasil Dievakuasi dari Marawi, nih Fotonya
Mereka masih mencari informasi lebih lanjut mengenai data yang dilaporkan Philippine National Police (PLP).
Dua di antara tujuh WNI yang identitasnya sudah diungkap ke publik terdata lahir di wilayah hukum Polda Jawa Barat.
BACA JUGA: Kemlu Sukses Mengevakuasi 17 WNI dari Marawi
Meski demikian, sampai kemarin aparat Polda Jawa Barat belum bergerak untuk menindaklanjuti laporan dari kepolisian Filipina.
”Nggak ada pengejaran,” kata Kabidhumas Polda Jawa Barat Yusri Yunus. Menurut dia, pihaknya masih mendalami laporan tersebut.
BACA JUGA: Maute Mampu Memberikan Perlawanan, Dari Mana Senjata Mereka?
Pasalnya, tujuh WNI yang diduga bergabung dengan kelompok Maute tidak masuk daftar teroris yang diburu.
Di sisi lain, Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menyatakan bahwa semua urusan yang berkaitan dengan teroris di wilayah hukum instansinya diserahkan kepada Mabes Polri.
”Semua yang ada hubungan dengan teroris, Mabes Polri yang akan menangani,” jelasnya. Termasuk tujuh WNI terduga teroris yang jadi buron PNP. Meski, dua di antaranya berasal dari wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Pengamat terorisme Al Chaidar mengungkapkan, tujuh WNI yang identitasnya dirilis pihak kepolisian itu sudah terkonfirmasi merupakan bagian dari kelompok teroris.
Empat WNI dengan foto yang sudah disebar, menurut dia, diduga merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah Khilafah Nusantara (JADKN).
”Ada beberapa memang yang MIT (Mujahidin Indonesia Timur). Tapi, yang empat itu JADKN semua,” ungkapnya.
Mereka, lanjut Al Chaidar, merupakan orang baru. Bukan wajah lama yang menjadi buron polisi. Berdasar informasi yang berhasil dia himpun dari berbagai sumber, tujuh WNI tersebut masih berada di Filipina.
Namun, belum ada informasi pasti mengenai posisi terakhir mereka. Demikian pula kondisi mereka. Apakah masih hidup atau sudah tewas. Yang pasti, mereka merupakan anak buah Aman Abdurrahman.
Meski begitu, sangat mungkin mereka tidak mengenal pelaku bom bunuh diri Kampung Melayu. Meski bergerak di bawah komando orang yang sama, mereka belum saling kenal. ”Beda selnya,” ucap Al Chaidar.
Mereka bergabung dengan kelompok Maute di Mindanao untuk berlatih. Kemudian, turut bergabung dalam serangan ke Marawi.
Selain nama-nama yang sudah beredar, Al Chaidar mendapat informasi lain tentang WNI yang bergabung dengan Maute. Namun, mereka belum terkonfirmasi. (byu/and/syn/c10/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terungkap, WNI Tewas dalam Pertempuran di Marawi Itu Ternyataâ¦
Redaktur & Reporter : Soetomo